100.000 Perawat Inggris Bakal Mogok Kerja, Pertama dalam 106 Tahun
Ini adalah gelombang kerusuhan industri terluas sejak akhir 1970-an, ketika sejumlah besar pekerja, mulai dari sopir truk hingga penggali kubur melakukan pemogokan. Aksi mogok telah mendorong Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak memperingatkan bahwa undang-undang baru, yang membatasi aksi mogok sedang dalam proses.
RCN pada awal tahun ini menolak tawaran pemerintah untuk menaikkan gaji perawat minimal 1.707 dolar AS setahun. Tawaran itu hanya naik rata-rata 4,3 persen, jauh di bawah tingkat inflasi. Sementara serikat pekerja menginginkan kenaikan gaji 19 persen.
Gaji perawat turun 1,2 persen setiap tahun antara 2010 hingga 2017 setelah inflasi diperhitungkan, menurut The Health Foundation, sebuah badan amal Inggris yang mengkampanyekan kesehatan dan perawatan kesehatan yang lebih baik. Selama tiga tahun pertama, gaji mereka dibekukan.
Meskipun gaji naik di tahun-tahun berikutnya, namun Nuffield Trust memperkirakan, gaji perawat berpengalaman sekitar 49.000 dolar AS yang bekerja penuh waktu telah turun hampir 6 persen setelah inflasi dibandingkan dengan satu dekade lalu. Itu sebanding dengan kenaikan gaji 0,6 persen di sektor swasta selama periode yang sama.
Namun gaji bukan satu-satunya pemicu aksi mogok mereka. Para perawat juga kehabisan tenaga lantaran kekurangan tenaga kerja.
Data Nuffield Trust menunjukkan 40.000 perawat di Inggris atau sekitar 11 persen dari total tenaga perawat, berhenti dari pekerjaan mereka hingga Juni tahun ini. Jumlah yang sama bergabung, tetapi tidak cukup untuk mengisi kekosongan.
Sebagian besar perawat berhenti karena pensiun, tetapi yang menyebutkan karena keseimbangan kehidupan kerja menjadi alasan paling umum kedua untuk berhenti, jumlahnya hampir empat kali lebih tinggi dari satu dekade lalu.
Editor: Jujuk Ernawati