Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Seskab Teddy Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dengan Maruarar, Ingatkan Kebijakan Pro Rakyat
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) memperkirakan pasar properti tahun depan masih akan didominasi oleh peminat rumah yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Junaidi Abdillah mengatakan, rumah subsidi akan semakin meningkat peminatnya. Apalagi, perbankan akan mempermudah pengajuan kredit perumahan rakyat (KPR) bagi pekerja paruh waktu (freelance) sehingga akan banyak pekerja freelance melirik hunian subsidi.

"Keyakinan saya untuk tahun depan, properti khususnya rumah subsidi meningkat. Terlihat indikasi semakin membaik dan diperbolehkannya masyarakat non-fixed income bisa mendapatkan rumah subsidi," kata dia ketika dihubungi iNews.id, Minggu 31 Desember 2017.  

Pada tahun ini, Junaidi mengatakan, angka selisih antara pasokan dan permintaan hunian (backlog) berada pada angka 11,5 juta. Salah satu penyebab tingginya angka backlog tersebut, kata dia, karena pekerja freelance yang terhalang untuk mendapatkan hunian dan sulitnya lolos dari pengajuan KPR.

"Dan menurut saya, data backlog rumah itu jumlah terbesar salah satunya masyarakat MBR yang non-fixed income," ucap dia.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut