2018, Rumah Subsidi Diprediksi akan Kembali Laris
JAKARTA, iNews.id - Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) memperkirakan pasar properti tahun depan masih akan didominasi oleh peminat rumah yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Junaidi Abdillah mengatakan, rumah subsidi akan semakin meningkat peminatnya. Apalagi, perbankan akan mempermudah pengajuan kredit perumahan rakyat (KPR) bagi pekerja paruh waktu (freelance) sehingga akan banyak pekerja freelance melirik hunian subsidi.
"Keyakinan saya untuk tahun depan, properti khususnya rumah subsidi meningkat. Terlihat indikasi semakin membaik dan diperbolehkannya masyarakat non-fixed income bisa mendapatkan rumah subsidi," kata dia ketika dihubungi iNews.id, Minggu 31 Desember 2017.
Pada tahun ini, Junaidi mengatakan, angka selisih antara pasokan dan permintaan hunian (backlog) berada pada angka 11,5 juta. Salah satu penyebab tingginya angka backlog tersebut, kata dia, karena pekerja freelance yang terhalang untuk mendapatkan hunian dan sulitnya lolos dari pengajuan KPR.
"Dan menurut saya, data backlog rumah itu jumlah terbesar salah satunya masyarakat MBR yang non-fixed income," ucap dia.