34 Juta Data Paspor Diduga Bocor, Dirjen Imigrasi Pastikan Informasi Biometrik Aman

JAKARTA, iNews.id - Direktur Jendral (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Silmy Karim menanggapi kabar dugaan kebocoran data paspor Warga Negara Indonesia (WNI) yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) beberapa waktu lalu. Dia menegaskan bahwa hingga saat ini data-data biometrik milik masyarakat yang terdapat di dalam paspor masih aman kerahasiaannya.
Dengan begitu, dipastikan data masyarakat seperti pemindai retina, iris, finger print, face biometric, voice recognition, maupun DNA yang terdapat dalam paspor tidak bocor ke pihak lain.
"Pertama, kita harus memberikan keyakinan bahwa data mengenai (data) biometrik itu aman, tidak ada yang bocor. Artinya, masyarakat tidak perlu khawtair. Biometrik aman, tidak ada bocor," ujar Silmy saat ditemui usai acara Festival Gen Z 2023 di MNC Conference Hall iNews Tower, Jakarta, Sabtu (8/7/2023).
Silmy menjelaskan, saat ini pihaknya telah mengadopsi ISO 27001-2022 atau Standar internasional yang diterbitkan oleh International Organization for Standardization (ISO) tentang Sistem Manajemen Kemananan Informasi (SMKI), untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan data masyarakat.
"Jadi kalau saya melihat laporan tim, itu bukan berarti bocor ke hacker, belum tentu. Yang penting bukan data biometrik, data text dasar (kemungkinan bocor) yang saya dapat dari penyelidikan," ucapnya.