4 Cara Menjadikan Trading Kripto Sebagai Pekerjaan Utama
JAKARTA, iNews.id - Industri kripto yang kian menggeliat membuat banyak milenial tertarik menjadikan trading kripto sebagai pekerjaan utama.
Hal itu, disebabkan trading kripto bisa dilakukan di rumah atau di tempat nongkrong, tanpa terikat dengan waktu kerja dan kewajiban masuk kantor.
Apalagi di era digital saat ini, trading kripto dapat dilakukan melalui gadget atau smartphone, tanpa perlu mengeluarkan modal besar untuk peralatan penambangan kripto.
Saat ini, Kripto bisa menjadi salah satu sumber pendapatan negara dari sektor perdagangan yang potensial. Pasalnya, perdagangan kripto di Indonesia terus berkembang sehinnga memberikan kontribusi potensial dan berkelanjutan bagi negara jika dilembagakan. Apalagi, trading kripto bisa menjadi pekerjaan yang bisa dilakoni.
Istilahnya, side hustle adalah kegiatan atau pekerjaan yang dilakoni oleh seseorang sesuai dengan minatnya. Orang-orang yang melakukan side hustle umumnya memiliki tujuan untuk memenuhi kepuasan pribadi dan tidak menjadikan uang sebagai prioritasnya.
Sederhananya, jenis pekerjaan satu ini dilakukan untuk menyalurkan hobi atau passion, yang tidak bisa didapatkan dari pekerjaan utama. Inilah sebabnya, side hustle bersifat lepas atau tidak terikat dan kerap dijalani setelah seseorang menyelesaikan pekerjaan utama.
Trading kripto tidak bisa dilakukan dengan mudah, khususnya untuk pemula. Berbagai tips yang akan kami berikan di bawah ini mungkin bisa membantu kita yang baru ingin terjun ke dalam dunia trading crypto.
1. Gunakan Modal Kecil
Sebagai seorang pemula, hindarilah risiko yang besar dengan menanamkan modal yang banyak. Sebaliknya, mulailah dengan modal yang kecil terlebih dahulu agar risiko kerugian yang harus kita tanggung juga kecil.
2. Harus Hadapi Resiko jadi trading Kripto
Nilai kripto akan berubah setiap saat dengan cepat. Karena pasar digital ini akan terus dibuka selama 24 jam, maka bisa saja nilai aset yang kita miliki akan turun drastis saat Anda sedang tidur. Inilah jenis risiko yang harus siap Anda hadapi.
Jangan heran bila kita bisa mengalami kerugian walaupun hanya beberapa detik saja. Untuk itu, diperlukan pengalaman dan juga insting yang baik dalam melakukan trading crypto, karena kita harus berani untuk bermain spekulasi harga.
3. Jangan Mudah Menyerah Saat Harga Sedang Turun
Saat nilai aset yang saat ini kita miliki sedang turun, maka jangan langsung berkecil hati dan menyerah begitu saja. Sabarlah dalam menunggu nilainya meningkat.
Lalu langsung jual saat itu juga bila Anda khawatir mengalami kerugian. Kunci sukses dalam menjalankan trading crypto adalah mengetahui kapan waktu yang pas dalam membeli dan menjual aset.
4. Riset untuk Meraih Keuntunganya
Setiap trader akan melakukan kegiatan jual beli aset kripto yang mereka miliki. Tapi, harus digaris bawahi bersama bahwa kripto mempunyai tingkat volatilitas yang sangat tinggi dan pasarnya akan selalu buka 7 x 24 jam.
Tentunya hal ini berbeda dengan pasar saham yang hanya akan dibuka saat jam kerja saja dan akan tutup di hari libur dan di tanggal merah.
Itu artinya, nilai aset yang terdapat pada crypto akan terus berubah-ubah tanpa memperdulikan waktu dan juga jam. Bila kita ingin terjun ke dalam dunia trading kripto, maka kita harus lebih rajin dalam memantau fluktuasi harga, bahkan di jam tidur sekalipun.
Jika kita menerapkan strategi yang tepat dan mampu membaca pergerakan harga di pasar, mendapatkan penghasilan yang tinggi dari trading crypto bukanlah hal yang mustahil. Bahkan, bisa dibilang potensi pendapatan dari side hustle ini sejatinya tidak terbatas.
Alhasil, dibanding dengan pekerjaan lain, trading crypto memungkinkan kita mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Kendati begitu, perlu untuk digarisbawahi, melakukan riset sebelum beli dan jual aset kripto apa pun menjadi poin terpenting. Pasalnya, hal tersebut bisa memengaruhi rasio keuntungan yang akan didapatkan nantinya.
Jadi, apabila kita memilih profesi ini pastikan untuk selalu mengikuti perkembangan berita, sentimen pasar, serta aturan terbaru dari industri kripto
Editor: Jeanny Aipassa