5 Negara Ini Berhasil Hadapi Resesi Ekonomi di Masa Lalu, Nomor 3 Tetangga Indonesia

JAKARTA, iNews.id - Resesi ekonomi menjadi momok menakutkan bagi setiap negara. Baik negara maju maupun negara berkembang, pernah mengalami resesi, termasuk Indonesia.
Banyak lembaga keuangan dunia memprediksi akan terjadi resesi ekonomi global pada 2023 akibat dampak perang Rusia-Ukraina dan pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya melandai.
Tanda-tanda resesi sudah terlihat jelas dari kebijakan sejumlah negara untuk mengendalikan inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi. Salah satunya, dari kebijakan bank sentral di berbagai negara yang menaikkan suku bunga acuan.
Jauh sebelum pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina, dunia pernah dilanda resesi ekonomi akibat krisis moneter bahkan kejatuhan sektor keuangan. Namun sejumlah negara berhasil menghadapi resesi ekonomi tersebut, karena kebijakan jitu yang diterapkan pemerintahnya.
Berikut 5 negara yang berhasil menghadapi resesi ekonomi di masa lalu, sebagaimana dihimpun iNews.id dari berbagai sumber:
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat (AS) pernah dilanda resesi ekonomi akibat krisis subprime mortgage pada 2007. Pemberi pinjaman telah mengizinkan terlalu banyak orang untuk mengambil hipotek subprime, namun terjadi kredit macet. Hingga akhirnya pada 2008, Bank Sentral AS (The Fed), turun tangan untuk menjaga agar Bear Stearns dan AIG tetap bertahan. Departemen Keuangan AS menasionalisasi penjamin hipotek Fannie Mae dan Freddie Mac untuk menjaga pasar perumahan tetap bertahan.
Namun upaya The Fed tidak dapat membantu bank investasi Lehman Brothers. Kebangkrutannya menyebabkan kepanikan perbankan global, lalu perusahaan yang ketakutan dengan menarik 169 miliar dolar AS dari rekening pasar uang mereka dan Dow turun hingga 777,68 poin, yang menjadikan penurunan satu hari terburuk yang pernah ada.
The Fed mempunyai tugas ganda dari Kongres guna mempertahankan stabilitas ekonomi serta lapangan kerja. Ketika resesi, The Fed menggunakan berbagai kebijakan moneter guna menaikkan harga serta menekan tingkat pengangguran.
Selain itu, The Fed juga bisa mengatur bank guna memastikan bahwa mereka tidak diharuskan menahan modal terhadap kemungkinan pelunasan utang. The Fed bisa langsung meminjamkan dana kepada bank yang membutuhkan melalui discount window. Jenis pinjaman ini dilakukan sebagai dana talangan. Namun, praktik pinjaman ini sudah bergeser ke arah pinjam berisiko.
2. Prancis
Ekonomi Prancis masuk jurang resesi pada 2008-2009. Prancis melewati resesi yang lebih baik daripada sebagian negara Eropa lainnya. Prancis juga termasuk di antara negara-negara yang rebound. Negara ini diuntungkan dari sektor keuangan yang cukup baik, jaring pengaman yang besar, serta intervensi pemerintah yang tegas. Oleh karenanya, Prancis mengalami resesi yang tidak terlalu parah dibandingkan negara lainnya.
Prancis mampu keluar dari resesi pada kuartal kedua tahun 2009. Kebijakan yang mereka tempuh, antara lain dengan memperkuat fondasi ekonomi. Program stimulus fiskal juga telah membantu meredam penurunan. Selain itu, pemerintah Prancis mengambil reformasi struktural guna memulihkan daya saing ekonomi.