5 Pengusaha Selamat dari Krisis Moneter Sukses Bertahan hingga Sekarang, Siapa Saja?
Konglomerat pemimpin PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Bogasari Flour Mills ini juga tak terlepas dari hantaman krisis moneter pada 1998. Saat itu utang perusahaan sangat besar mencapai Rp55 triliun hingga beberapa anak perusahaan, seperti PT Indomobil Sukses Internasional, BCA dan PT Indocement Tunggal Perkasa terpaksa dilepas.
Agar tidak makin terpuruk, Anthony Salim berusaha memperkuat bisnis perusahaan. Dengan dua perusahaan yang tersisa, dia membangun kembali bisnis yang sebelumnya diprediksi tidak dapat tumbuh lagi.
Usahanya berhasil, kini tidak hanya sukses di dalam negeri, dia juga melakukan ekspansi ke luar negeri dan menjalin kerja sama dengan perusahaan asing. Berkat kepiawaiannya memimpin perusahaan, dia masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia.
Djarum milik Michael dan Budi Hartono juga mengalami masa-masa sulit saat krisis moneter 1998 lalu. Sempat mengalami kerugian, akhirnya Djarum berhasil bangkit hingga bertahan sampai saat ini.
Bahkan mereka membeli saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Karena kinerjanya terus positif, Djarum menambah porsi sahamnya di bank tersebut hingga menjadi pemilik mayoritas. BCA kini menjadi bank swasta terbesar di Indonesia.
Tak cuma bertahan, Djarum juga melebarkan sayap bisnisnya ke sejumlah bidang, elektronik, perkebunan, properti, investasi digital, makanan dan minuman hingga belanja online.
Eka Tjipta Widjaja pemilik Sinar Mas Grup ini menjadi salah satu konglomerat yang berhasil melewati krisis moneter. Krisis moneter sempat menggoyahkan bisnisnya. Namun setelah melakukan restrukturisasi dan transformasi, Sinar Mas berhasil bertahan hingga sekarang.
Tapi ternyata kondisi terparah dialami perusahaan pada 2001. Karena saat itu, perusahaan memiliki utang sebesar 13,5 miliar dolar AS, yang membuat perusahaan goyah dan harus melepas bank miliknya, Bank Internasional Indonesia (BII) ke Temasek dan berganti nama menjadi Bank Maybank Indonesia.
Dia sekali lagi bisa bangkit. Kini, Sinar Mas Grup menjadi salah satu grup bisnis terbesar di Indonesia. Bisnisnya bergerak di berbagai sektor, mulai dari makanan, agribisnis, teknologi, komunikasi, kesehatan, pertambangan, energi, layanan keuangan, kertas, dan properti.
Editor: Jujuk Ernawati