Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ini Kata Purbaya soal Rencana Restrukturisasi Utang Kereta Cepat Whoosh
Advertisement . Scroll to see content

5 Risiko yang Mengancam RI versi World Economic, Salah Satunya Inflasi Berkelanjutan

Selasa, 17 Januari 2023 - 14:12:00 WIB
5 Risiko yang Mengancam RI versi World Economic, Salah Satunya Inflasi Berkelanjutan
5 risiko yang mengancam RI versi World Economic, salah satunya inflasi berkelanjutan
Advertisement . Scroll to see content

Risiko konflik antarwilayah disebabkan oleh penggunaan senjata untuk pemusnahan massal, adanya konfrontasi geoekonomi, tidak efektifnya institusi multilateral, hingga serangan teroris dan kekacauan sebuah wilayah. Secara global, konflik antarwilayah menempati urutan ke-14 dalam daftar risiko jangka pendek dan urutan ke-13 dalam risiko jangka panjang.

3. Kenaikan Inflasi yang Cepat atau Berkelanjutan (Rapid and/or sustained inflation)

Secara global, kenaikan inflasi yang cepat atau berkelanjutan merupakan risiko yang akan memberikan dampak terbesar ketiga tahun ini. Sebagaimana diketahui, inflasi terjadi akibat adanya tekanan ekonomi suatu negara.

4. Ketimpangan Digital (Digital Inequality)

Ketimpangan digital menempati posisi ke-31 dalam risiko jangka pendek dan posisi ke-30 dalam risiko jangka panjang. Belum meratanya infrastruktur digital di sejumlah wilayah merupakan salah satu penyebab ketimpangan digital menjadi risiko yang akan dihadapi dunia, tak terkecuali Indonesia.

Dalam laporan WEF, ketimpangan digital disebabkan oleh kerugian yang ditimbulkan akibat keterbatasan teknologi, juga kekuatan digital yang masih terkonsentrasi di wilayah tertentu. Hal ini, menurut WEF, akan berdampak pada meluasnya ketidakamanan di ruang siber dan masifnya kejahatan siber. 

5. Kontestasi Geopolitik Atas Sumber Daya (Geopolitical Contestation of Resources)

Menurut laporan WEF, risiko ini berkaitan dengan konflik antarwilayah, penggunaan senjata untuk pemusnahan massal, runtuhnya sistem industri penting dan rantai pasok, dan tidak efektifnya institusi multilateral. Konsolidasi pengelolaan sumber daya oleh sektor publik dan swasta disebut dapat menimbulkan trade-off antara pemulihan bencana, kerugian dan kerusakan, serta adaptasi dan mitigasi.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut