American Airlines Akan PHK 25.000 Pekerja Imbas Covid-19

TEXAS, iNews.id - Salah satu maskapai penerbangan terbesar di dunia, American Airlines Group akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada sekitar 25.000 karyawan. Jumlah tersebut hampir 30 persen dari tenaga kerja utamanya di Amerika Serikat (AS).

Pandemi Covid-19 telah menghancurkan harapan maskapai utama AS tersebut untuk dapat rebound lebih cepat dari jatuhnya trafik perjalanan udara saat ini. Maskapai ini juga mendesak karyawan untuk mengambil tawaran pensiun dini dengan berbagai bonus tambahan dari perusahaan.

Baca Juga

Kemenkop dan Pertamina NRE Terangi Pulau Sembur dengan Luncurkan PLTS KDKMP

“Pendapatan orang Amerika di bulan Juni telah turun lebih 80 persen dari tahun lalu, dan dengan tingkat infeksi virus corona yang meningkat, serta beberapa negara yang kembali melakukan lockdown, maka membuat permintaan perjalanan udara maskapai ini melambat lagi," ujar CEO American Airlines Group Doug Parker, dikutip dari CNBC Kamis (16/7/2020).

Pihaknya saat ini telah memberikan peringatan PHK kepada kepada 37 persen pramugari American Airlines atau 9.950 orang, serta 18 persen pilot atau sejumlah 2.500 orang. Serta peringatan yang sama kepada 3.200 pekerja pemeliharaan dan 4.500 karyawan layanan armada lainya.

Baca Juga

Qantas Airways Hapus Rute Penerbangan Internasional hingga Maret 2021

Diketahui saat ini, tercatat rata-rata sekitar 672.000 orang sehari melewati pos pemeriksaan Administrasi Keamanan Transportasi AS dalam dua minggu pertama bulan Juli, turun 73 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, semua maskapai di AS dilarang melakukan PHK kepada karyawan hingga 30 September nanti. Hal tersebut merupakan persyaratan dari pemerintah federal, untuk perusahaan penerbangan yang akan diberikan stimulus dalam paket bantuan 25 miliar dolar AS (Rp365 triliun).

American Airlines sendiri mendukung seruan dari anggota parlemen AS dan serikat pekerja agar pemerintah dapat memperpanjang bantuan tersebut sampai akhir Maret 2021. Undang-Undang Penyesuaian dan Pelatihan Ulang Pekerja AS mewajibkan pengusaha untuk memberi tahu staf tentang kemungkinan PHK atau cuti sementara, pada umumnya 60 hari sebelumnya.    

Editor: Ranto Rajagukguk