Arsjad Rasjid Sebut ASEAN-BAC Bangun Bisnis yang Nyata untuk Kawasan Asia Tenggara
JAKARTA, iNews.id - Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) 2023, Arsjad Rasjid, mengatakan ASEAN-BAC membangun bisnis yang nyata untuk kawasan Asia Tenggara. Hal itu, terangkum dalam ASEAN Business Roadmap Towards Epicentrum of Growth.
Menurut dia, ASEAN Business Roadmap merupakan upaya nyata ASEAN-BAC untuk berkontribusi positif pada visi keketuaan ASEAN Indonesia tahun ini dan dalam rangka menyusun ASEAN Vision 2045.
“Saya akan menyerahkan langsung kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, ASEAN Business Roadmap Towards Epicentrum of Growth. ASEAN-BAC membangun bisnis yang nyata, tidak hanya sebatas konsep,” kata Arsjad, dalam jumpa pers terkait penyelenggaraan ASEAN Business Investment Summit 2023 dan Asean Business Awards 2023 di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Menurut dia, ASEAN Business Investment Summit 2023 merupakan bagian dari rangkaian ASEAN-BAC Summit 2023 yang akan dilakukan mulai dari 1-4 September 2023. Selanjutnya akan dilaksanakan juga beberapa acara lainnya seperti ASEAN Fintech Roundtable dan ASEAN Indo-Pacific Forum pada 5-7 September 2023, serta Indonesia Sustainability Forum pada 7-8 September 2023.
Arsjad menjelaskan, ASEAN-BAC melalui 5 isu prioritas dan 8 legacy project yang telah berhasil menggapai beberapa pencapaian. Untuk isu transformasi digital, sistem ASEAN QR Code hingga saat ini sudah berhasil terhubung dengan beberapa negara.
Adapun negara-negara yang sudah terhubung dengan sistem ASEAN QR Code antara lain, Indonesia dengan Singapura, Thailand, dan Malaysia, begitu juga Vietnam dengan Thailand yang sudah saling terhubung, dan yang terbaru antara Thailand dan Kamboja di 2023 ini.
"Hal ini mampu mendorong UMKM bersaing secara global dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital di kawasan yang diprediksi mencapai 133 miliar dolar AS tahun 2025. Masih ada berbagai negara yang terus didorong agar bisa terhubung secara digital," ungkap Arsjad.
Melalui legacy project Wiki Entrepreneur dan Marketplace Lending Platform, ASEAN-BAC telah berhasil mendukung UMKM dalam mengakses informasi dan pembiayaan yang tepat untuk usahanya.
Pada 8-11 Agustus 2023, lanjutnya, akan ada business matching antara pihak Japan External Trade Organization (JETRO) dengan Kadin Indonesia yang akan menghubungkan UMKM Indonesia dan Jepang untuk saling berbagi pengalaman dan best practice.
Dia mengungkapkan, terdapat juga ASEAN Mentorship for Entrepreneurs Network yang juga siap memberikan pelatihan dan seminar bagi UMKM di Indonesia hingga ASEAN.
Pada isu pembangunan berkelanjutan, ASEAN-BAC juga telah mendapatkan pencapaian utamanya dalam legacy ASEAN Carbon Center of Excellence dan Net Zero Hub. Pada ASEAN Carbon Center of Excellence telah dibuat ASEAN Alliance on Carbon Market (AACM).
“Dengan adanya AACM ini, secara resmi ASEAN memiliki pasar karbonnya tersendiri. Kawasan ASEAN memiliki stok karbon yang bernilai dan dapat diinvestasikan," tutur Arsjad.
Dia menilai, pasar karbon yang berkembang dengan baik dapat mendorong industri pengurangan karbon yang kuat, meningkatkan Produk Domestik Bruto (GDP) melalui investasi modal dan lapangan kerja hijau. Penjualan kredit karbon untuk membantu dekarbonisasi dapat mencapai 1 triliun dolar AS pada tahun 2037.
Net Zero Hub yang turut didorong ASEAN-BAC, telah berhasil mendorong kerja sama antar perusahaan di ASEAN. Perusahaan-perusahaan ini akan saling berbagi pengetahuan dan praktik terbaik, saat mereka berusaha mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan mencapai emisi nol karbon.
Sementara terkait isu ketahanan pangan, Wakil Ketua ASEAN-BAC, Bernardino Vega, mengatakan ASEAN-BAC telah berhasil bekerja sama dengan berbagai perusahaan seperti Sinar Mas Agro Resource & Technology (SMART) dan stakeholder terkait lainnya yang bergerak di sektor pangan seperti jagung, minyak sawit, dan hortikultura.
Seluruh pihak yang tergabung didalamnya akan memberdayakan UMKM dan petani, khususnya pada beberapa sektor ini, dengan sumber daya dan akses pasar yang diperlukan untuk memperkuat ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan.
Terakhir adalah pencapaian ASEAN-BAC melalui ASEAN Business Entity sebagai bagian dari isu prioritas fasilitasi perdagangan dan investasi. Hal yang paling penting dari pencapaian legacy ini adalah terbentuknya komitmen perusahaan seperti Astra International Tbk, Sinar Mas, dan perusahaan lainnya untuk meningkatkan investasi intra-ASEAN.
“Kami dari ASEAN-BAC selalu mendorong agar tercipta sirkulasi investasi di dalam kawasan, jadi tidak melulu mengandalkan FDI saja. Pada akhirnya tujuan utamanya, membentuk ASEAN Incorporated,” kata Bernardino Vega.
Editor: Jeanny Aipassa