Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : SEA Games 2025 Usai, Kemenpora Mulai Petakan Emas Asian Games 2026
Advertisement . Scroll to see content

Aset PT PANN Akan Dialihkan ke PPA setelah Dibubarkan

Selasa, 27 Desember 2022 - 15:17:00 WIB
Aset PT PANN Akan Dialihkan ke PPA setelah Dibubarkan
Kementerian BUMN menyampaikan, aset dari PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero) atau PANN akan dialihkan ke PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian BUMN menyampaikan, aset dari PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero) atau PANN akan dialihkan ke PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Pengalihan tersebut dilakukan setelah perusahaan pembiaayaan kapal laut itu dibubarkan.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, PT PANN saat ini berada di bawah naungan PPA selaku Holding BUMN Danareksa. Perusahaan pelat merah yang dinaungi PPA akan dibubarkan hingga direvitalisasikan. 

"PANN kan dibawa PPA, ya asetnya menjadi milik PPA," ujar Arya kepada wartawan, Selasa (27/12/2022). 

Meski asetnya dialihkan ke PPA, Arya enggan merinci berapa total aset yang dimiliki PANN saat ini. 

Tercatat, PANN memiliki dua anak usaha yakni PT PANN Multi Finance (Persero) dan PT PANN Pembiayaan Maritim. Namun, eksistensi kedua anak perusahaan ini belum diketahui usai induk usahanya dibubarkan Menteri BUMN Erick Thohir.

Hingga 2020 PANN mencatat total kewajiban, termasuk utang sebesar Rp3,76 triliun dan biaya bunga Rp2,8 triliun. Jumlah kewajiban ini dikonfirmasi langsung Direktur Utama PT PANN Hery S. Soewandi saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI pada Juli 2020 lalu. 

Adapun, PANN menjadi salah satu BUMN yang menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp3,76 triliun dalam bentuk non-tunai.

PMN tersebut untuk mengkonversi utang pokok perusahaan kepada negara dari dua service level agreement (SLA) tahun 1994 silam. Saat itu, pemerintah menugaskan PANN melakukan kerja sama dengan Jerman dan Spanyol.

Dua transaksi itu membuat perusahaan membiayai pembelian 10 pesawat dan 31 kapal ikan. PANN pun mengeluarkan anggaran 34 juta dolar AS untuk pesawat dan Rp150 miliar pinjaman bank untuk membiayai kapal.

Nahasnya, utang tersebut terus menggunung karena perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya hingga akhirnya dibubarkan. 

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut