Astra International Kantongi Laba Bersih Rp8,7 Triliun di Kuartal I 2023, Naik 27 Persen
Laba bersih dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi meningkat 27 persen menjadi Rp3,3 triliun, terutama disebabkan oleh kontribusi yang lebih tinggi dari penjualan alat berat, kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara yang semuanya diuntungkan oleh harga batu bara yang cukup baik.
Laba bersih dari divisi agribisnis menurun 54 persen menjadi Rp179 miliar, terutama disebabkan oleh harga jual dan volume penjualan kelapa sawit yang lebih rendah.
Divisi infrastruktur dan logistik Astra Grup mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 71 persen menjadi Rp202 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kinerja bisnis jalan tol yang lebih baik.
Lalu, divisi teknologi informasi Astra Grup, PT Astra Graphia Tbk mencatatkan laba bersih 58 persen lebih tinggi menjadi Rp19 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dan marjin usaha.
Laba bersih dari divisi properti menurun sebesar 15 persen menjadi Rp45 miliar, terutama karena serah terima unit proyek residensial Asya dan Anandamaya Residences yang lebih rendah, yang sebagian dikompensasi oleh tingkat hunian di Menara Astra yang lebih tinggi.
Adapun, nilai aset bersih per saham pada 31 Maret 2023 sebesar Rp4.937,4 persen lebih tinggi dibandingkan posisi pada 31 Desember 2022.
Kas bersih Perseroan, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Astra Grup, mencapai Rp46,4 triliun pada 31 Maret 2023, lebih tinggi dibandingkan Rp35,1 triliun pada akhir tahun 2022. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup meningkat menjadi Rp45,9 triliun pada 31 Maret 2023 dari Rp44,5 triliun pada akhir tahun 2022.
Editor: Aditya Pratama