Atasi Daerah Defisit Pangan, Mentan Sebut Jalur Distribusi Jangan Dihambat
"Semuanya tidak ada yang kurang karena pemerintah sudah menghitung neraca stok pangan yang ada. Adanya PSBB dan lockdown beberapa negara memang berpengaruh, namun kami menjamin stoknya aman," kata Mentan.
Selain itu, Mentan meminta masyarakat bersikap tenang dengan tidak melakukan panic buying karena menimbulkan gejolak harga. Begitu juga dengan para pedagang agar tidak memanfaatkan situasi ini menjadi kisruh dengan menaikkan harga.
Kementan mencatat sampai bulan April 2020, ada beberapa provinsi yang mengalami defisit produksi, salah satunya Kalimantan Tengah mengalami minus di atas 10 persen.
Kemudian ada dua provinsi yang defisitnya sampai 25 persen, yaitu Bali dan Kalimantan Barat, sedangkan sisanya, yakni Sumatera Utara dan Riau mengalami defisit di bawah 25 persen.
"Setelah kita intervensi, artinya komoditas-komoditas dari daerah yang surplus itu kita alihkan, lalu masuk ke daerah yang defisit, maka hasilnya ada sekitar 28 provinsi yang saat ini dalam kendali. Walaupun dua di antaranya, yaitu Kalimantan Utara dan Maluku perlu mendapat perhatian lebih," tuturnya.
Editor: Rahmat Fiansyah