Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Harga Pangan 19 November 2025: Bawang Merah hingga Daging Ayam Melambung
Advertisement . Scroll to see content

Bahan Pokok Jadi Penyumbang Inflasi, Luhut Sarankan Desa Tanam Cabai dan Bawang

Jumat, 19 Agustus 2022 - 17:42:00 WIB
Bahan Pokok Jadi Penyumbang Inflasi, Luhut Sarankan Desa Tanam Cabai dan Bawang
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan kepada Presiden Jokowi untuk menyarankan menanam cabai hingga bawang untuk menekan inflasi. (Foto: Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

MAKASSAR, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, angka inflasi Indonesia telah mencapai 4,94 persen year-on-year (yoy) per Juli 2022. Adapun salah satu penyumbang angka tersebut adalah bahan pokok seperti cabai dan bawang.

"Angka inflasi pokok kita sebenarnya hanya 2,84 persen (yoy), kenapa sekarang bisa menjadi 4,94 persen (yoy), itu dikarenakan cabai merah, cabai rawit, bawang merah itu yang mempengaruhi inflasi kita," ujar Luhut dalam acara Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, Jumat (19/8/2022).

Melihat hal tersebut, dirinya melaporkan kepada Presiden Joko Widodo untuk membuat seluruh desa menanam cabai merah dan bawang. Hal tersebut merupakan upaya untuk dapat menekan angka inflasi. 

"Jadi saya lapor ke Pak Presiden, 'Pak semua desa ini suruh saja tanam cabai merah dan bawang supaya inflasi kita bisa dikendalikan sekitar 4 persen," kata dia.

Sementara itu, Luhut mengatakan, untuk mengendalikan inflasi, pemerintah akan memfokuskan pengendalian pada harga pangan dan energi. 

"Jadi dengan demikian kita harus attack (serang) ini, mana musuh kita yang paling penting, yang berarti itu energi dan makanan," ucapnya.

Di sisi lain, Luhut menilai bahwa inflasi 4,94 persen yang terjadi di Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara lain. Seperti Amerika Serikat yang inflasinya pernah mencapai 9,1 persen dan Turki yang telah mencapai 70 persen.

"Indonesia masih terendah dari negara-negara lain, kita jauh lebih bagus dari banyak negara di dunia ini," tuturnya. 

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut