Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bahlil Naikkan Tukin ASN Kementerian ESDM 100 Persen, Sudah Direstui Prabowo
Advertisement . Scroll to see content

Bahlil Resmikan Pembangunan Pipa Gas Cisem Tahap II Senilai Rp2,7 Triliun, Sebut Harga Gas Bisa Murah

Senin, 30 September 2024 - 20:41:00 WIB
Bahlil Resmikan Pembangunan Pipa Gas Cisem Tahap II Senilai Rp2,7 Triliun, Sebut Harga Gas Bisa Murah
ilustrasi proyek gas cisem tahap II dimulai (foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia resmi melanjutkan Proyek Strategis Nasional, yakni pipa gas transmisi Cirebon-Semarang (Cisem) tahap 2 (Ruas Batang - Cirebon - Kandanghaur). Seremonial dilakukan dengan melakukan pengelasan perdana pipa gas Cisem Tahap II di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah hari ini, Senin (30/9/2024).

Proyek pipa gas Cisem II akan dibangun sepanjang 245 km untuk menghubungkan jaringan transmisi pipa gas bumi transmisi dari Jawa Timur hingga Sumatera, dengan yang sudah terpasang yakni jaringan Gresik-Semarang (Gresem), disambungkan dengan Cisem yang tersambung dengan jaringan Sumatera Selatan ke Jawa Barat (SSWJ), dan ke depannya juga akan dibangun jaringan pipa gas bumi Dumai - Sei Mangkei (Dusem) di Sumatera.

Bahlil berharap, integrasi ini membuat pasokan gas bumi ke berbagai sektor industri di Jawa Tengah akan lebih terjamin dan stabil, mengingat sebagai salah satu langkah dalam mengoptimalkan potensi gas yang berasal dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (Wilayah Kerja/WK Blora), Long Term Plan (LTP) WK Cepu (Lapangan Cendana - Alas Tua) dan WK Tuban (Lapangan Sumber-2).

"Gasnya ada di Jawa Timur, tapi tidak ada infrastruktur yang masuk ke Jawa Tengah. Harga gasnya tidak mahal, tapi kalau tidak diintervensi oleh negara (pembangunan pipa gas Cisem berbasis APBN) pasti tol fee akan mahal. Kalau kita suruh swasta murni yang membangun kita tidak akan mendapat harga gas yang semurah mungkin, yang terjangkau. Maka mau tidak mau kita harus intervensi dengan APBN," ucap Bahlil.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut