Bakal Molor, PUPR Minta Tambahan Waktu untuk Selesaikan Beberapa PSN
JAKARTA, iNews.id - Sekretaris Jendral Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mohammad Zainal Fatah mengungkapkan beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) yang di garap Kementerian PUPR diperkirakan bakal molor penyelesaiannya hingga akhir tahun 2024 maupun masuk ke tahun 2025.
Zainal Fatah mengatakan saat ini pihaknya telah menyurati Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk meminta persetujuan beberapa proyek yang ditargetkan baru akan rampung pada akhir tahun 2024. Proyek-proyek tersebut, seperti pembangunan bendungan dan penyelesaian beberapa ruas tol.
"Karena memang tahun Anggaran sampai Desember. Dulu ada keinginan atau arahan selesai semester I 2024. Karena (beberapa proyek) melewati pertengahan 2024 kita minta izin, karena nanti klo tidak minta ijin, MYC (multi years contract) juga tidak bisa lanjut, itu fully administrative," kata Zainal Fatah di Gedung DPR, Selasa (12/9/2023).
Berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Permenko) Nomor 9 Tahun 2022 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional, ada 200 proyek dan 13 program yang ditugaskan oleh beberapa Kementerian. Namun paling banyak adalah proyek infrastruktur, transportasi dan Bendungan.
Kementerian PUPR sendiri mendapatkan tugas dari Presiden untuk menggarap sebanyak 158 PSN, dari total tersebut setidaknya sudah diselesaikan sebanyak 125 PSN, dan sisanya masih dalam tahap konstruksi dan diperkirakan beberapa proyek target penyelesaian bakal mundur dari semester I 2024.
Beberapa proyek yang diperkirakan tidak rampung itu, seperti tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) yang saat ini baru mulai proses lelang ulang. Kementerian PUPR menargetkan konstruksi baru akan dimulai pada akhir tahun 2024 mendatang.
Selain itu, ada beberapa proyek lain yang terancam tidak rampung pada tahun 2024 seperti Bendungan Bener di Jawa Tengah, Bendungan Lau Simeme di Sumatera Utara, Bendungan Budong-budong di Sulawesi Barat, Bendungan Ulu di Gorontalo, dan Bendungan Mbay di Flores.
Kemudian, ada 3 proyek tol lagi yang tengah diajukan dispensasi ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, seperti proyek tol Serang - Panimbang, Semarang - Demak, dan Jalan tol Akses Patimban yang diproyeksikan tidak cukup rampung pada Semester I 2024.
Zainal Fatah mengungkapkan, selain proyek yang diajukan disepensasi untuk dirampungkan pada akhir tahun 2024 itu, juga ada proyek lain yang kemungkinan baru bakal rampung setelah tahun 2024. Seperti contohnya tol Getaci yang belum masuk tahap tender, Japek II Selatan yang membentang dari Jati Asih - Sadang, atau Bocimi yang saat ini masih terkendala masalah restrukturisasi Waskita Karya.
Namun, Zainal Fatah mengatakan proyek tersebut masih akan tetap berstatus PSN, dengan syarat ada penjaminan modal untuk menuntaskan proyek tersebut.
"Yang molor sampai 2025 ada, tapi gini, kalau arahan Pak Menteri, kalau dia selesai lebih dari 2024, asal duitnya sudah clear, kita kan pake loan, jadi ada keterjaminan," kata Zainal Fatah.
Status PSN tersebut penting untuk disandang, sebab proses administrasi seperti perizinan bakal lebih mudah. Disamping itu masalah pembebasan lahan juga bakal ditanggung oleh LMAN jika proyek tersebut merupakan PSN.
"Pembebasan lahan kan kita punya LMAN. Sepanjang dia PSN, LMAN akan menanggung, komitmennya kan gitu, tugasnya LMAN kan menyediakan lahan. Intinya kalau (PSN) tidak selesai (2024) dipastikan ada dananya. Umpanya kalau ada loan, loan di tandatangani sekarang, selesainya lewat itu tidak masalah, kan duitnya sudah ada," ujar dia.
Editor: Puti Aini Yasmin