Bamsoet Ajak Investor Italia Kerja Sama Bangun Sirkuit F1 di Bali
Ketua DPR RI ke-20 ini memaparkan, penyelenggaraan F1 di berbagai negara bisa mendatangkan keuntungan hingga triliunan rupiah. Sebagai contoh, perusahaan akuntan global Pricewaterhouse Coopers memperkirakan Azerbaijan mendapatkan keuntungan ekonomi mencapai 506 juta dolar AS atau sekitar Rp 7 triliun selama empat tahun menyelenggarakan F1.
"Sebagai langganan tuan rumah yang rutin menyelenggarakan balapan F1, Italia tentu telah memiliki segudang pengalaman. Baik dalam pembangunan sirkuit hingga manajemen penyelenggaraan agar mendapatkan keuntungan maksimal. Tak salah jika kita mengajak Italia bekerja sama. Duta besar pun menyambutnya dengan antusias," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menerangkan, dari segi prestise, sudah selayaknya Indonesia memiliki sirkuit F1 melengkapi pembangunan sirkuit Mandalika yang akan digunakan Moto GP. Mengingat negara tetangga di skala ASEAN saja sudah memiliki sirkuit untuk balapan F1, yakni Malaysia dengan Sirkuit Sepang, Singapura dengan Sirkuit Jalan Raya Marina Bay, dan Vietnam dengan Sirkuit Jalanan Hanoi.
"Sebagai negara terbesar dari segi luas wilayah, jumlah penduduk, maupun kekuatan ekonomi, Indonesia sepatutnya sudah bisa membuat Sirkuit F1. Bali adalah pilihan terbaik. Selain karena kondisi sosial masyarakat yang mendukung, para pecinta F1 rasanya juga tak akan keberatan datang ke Bali. Mereka bisa datang menonton keseruan balapan, setelah itu menikmati berbagai destinasi wisata alam dan budaya Bali," kata Bamsoet.
Editor: Dani M Dahwilani