Bank Dunia Peringatkan Bencana Manusia dari Krisis Pangan Imbas Perang Rusia-Ukraina
Sementara itu, Malpass juga melarang negara-negara untuk menyubsidi produksi atau membatasi harga. Sebaliknya, kata dia, fokusnya harus pada peningkatan pasokan pupuk dan makanan di seluruh dunia, di samping bantuan yang ditargetkan untuk orang-orang yang paling miskin.
Dia juga memperingatkan tentang krisis dalam krisis, yang timbul dari ketidakmampuan negara-negara berkembang untuk membayar utang pandemi yang besar, di tengah kenaikan harga pangan dan energi.
"Ini adalah prospek yang sangat nyata. Ini terjadi di beberapa negara, kita tidak tahu sejauh mana. Sebanyak 60 persen negara termiskin saat ini berada dalam kesulitan utang atau berisiko tinggi terjerat utang," tuturnya.
"Kita harus khawatir dengan krisis utang, hal terbaik yang harus dilakukan adalah mulai lebih awal untuk bertindak lebih awal menemukan cara untuk mengurangi beban utang bagi negara-negara yang memiliki utang yang tidak berkelanjutan, semakin lama Anda menunda, semakin buruk," imbuhnya.
Pengakuan Malpass soal harus mengkhawatirkan krisis utang negara berkembang sangat signifikan. Pasalnya, kombinasi utang pandemi besar-besaran dengan kenaikan suku bunga, dan kenaikan harga benar-benar sangat berbahaya.