Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Utusan Khusus dan Menantu Trump Temui Putin di Kremlin, Ini Hasilnya
Advertisement . Scroll to see content

Banyak yang Hengkang, Perusahaan-perusahaan Asing Ini Pilih Tetap Beroperasi di Rusia

Kamis, 10 Maret 2022 - 10:27:00 WIB
Banyak yang Hengkang, Perusahaan-perusahaan Asing Ini Pilih Tetap Beroperasi di Rusia
Uniqlo, salah satu perusahaan asing yang memilih tetap beroperasi di Rusia. Foto: Reuters
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Banyak perusahaan asing hengkang dari Rusia menyusul invasi negara tersebut ke Ukraina. Kendati demikian, sejumlah perusahaan internasional memilih bertahan dan tetap beroperasi di negara Beruang Putih tersebut. 

Salah satunya adalah perusahaan Uniqlo yang tetap membuka tokonya di Rusia. Uniqlo memiliki 49 toko di Rusia dan meski akan memantau situasi, namun perusahaan asal Jepang itu tidak memiliki rencana untuk menangguhkan perdagangan. 

Pendiri Fast Ratailing selaku induk usaha Uniqlo, Tadashi Yanai mengatakan, rakyat Rusia memiliki hak yang sama untuk hidup seperti manusia di seluruh dunia. 

"Seharusnya tidak pernah ada perang. Setiap negara harus menentangnya. (Namun) Pakaian adalah kebutuhan hidup. Rakyat Rusia memiliki hak yang sama untuk hidup seperti kita," kata dia, dikutip dari BBC, Kamis (10/3/2022).

Uniqlo tidak sendirian dalam keputusannya untuk melanjutkan operasinya di Rusia, meskipun sejumlah perusahaan hengkang dari negara itu sebagai reaksi atas invasinya ke Ukraina. Banyak perusahaan internasional yang mengandalkan pabrik produksi dan basis pelanggan di Rusia telah memilih untuk bertahan di negara itu.

Berikut ini sejumlah perusahaan yang tetap menjalankan operasinya di Rusia:

Makanan dan Minuman Cepat Saji

Meskipun, raksasa makanan dan minuman McDonald's dan Coca-Cola telah mengumumkan rencana untuk menutup operasi di Rusia setelah dikritik, restoran Burger King tetap buka. Burger King akan mengalihkan keuntungannya dari 800 gerai waralaba di Rusia untuk kemanusiaan.

Produk Susu

Pembuat yoghurt terbesar di dunia, perusahaan Prancis Danone tidak akan melakukan investasi baru ke Rusia tetapi akan terus menjual susu, botol air, dan makanan bayi di negara itu. Danone memiliki 8.000 pekerja di 10 tokonya di Rusia.

"Kami memiliki tanggung jawab kepada orang-orang yang kami beri makan, para petani yang memberi kami susu, dan puluhan ribu orang yang bergantung pada kami," kata Kepala Eksekutif Danone, Antoine de Saint-Affrique.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut