BEI Harap Ada BUMN IPO pada Pemerintahan Prabowo-Gibran
Iman menyebut, jika perusahaan BUMN IPO di saat kondisi pasar tidak baik maka akan berdampak negatif pada kinerja saham.
“Memang IPO is about timing. Ini saya pernah jadi underwriter, walaupun perusahaan bagus tapi kondisi pasarnya jelek, ya juga jelek,” kata dia.
Iman mencontohkan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) berhasil IPO ketika kondisi industri sedang baik.
Selain fokus pada perusahaan BUMN yang ingin melantai di bursa, Iman juga menekankan BEI perlu mempersiapkan pembeli untuk saham IPO. Hal tersebut termasuk bekerja sama dengan lembaga keuangan seperti dana pensiun, perusahaan asuransi, dan BPJS Ketenagakerjaan.
Dengan demikian, Iman berharap bahwa institusi domestik akan lebih aktif dalam membeli saham. Berdasarkan data BEI, saat ini transaksi di pasar menunjukkan bahwa 40 persen berasal dari investor asing dan 60 persen dari investor domestik, baik institusi maupun individu.
“Jadi kami gak bisa suplai market masuk, kalau ga ada yang beli,” ucapnya.
Editor: Aditya Pratama