Belajar Kocok Telur, Bisnis Alumni Kartu Prakerja Ini Laris Manis
Lewat pelatihan dari Program Kartu Prakerja tersebut, Jalal memperoleh ilmu bagaimana membuat adonan martabak yang lebih enak dan ilmu untuk membuat brand dari produk martabaknya.
Itu sebabnya, bagi Jamal, keikutsertaan dalam Program Kartu Prakerja bukan menguntungkan dari sisi insentif (uang), melainkan ilmu dari pelatihan yang didapat.
“Sebenarnya yang paling penting dari Program Kartu Prakerja bukan insentifnya, tapi ilmunya. Hanya karena belajar cara mengocok telur dengan benar, sekarang martabak saya jadi lebih enak dan laris,” kata Jalal.
Menanggapi penjelasan Jamal, Menko Airlangga memberikan apresiasi atas kemauan belajar dan adaptasi yang dilakukan alumni Kartu Prakerja, sehingga mampu bertahan bahkan bangkit di masa pandemi.
“Saya sangat mengapresiasi Mas Jalal yang melihat Program Kartu Prakerja ini sebagai sebuah peluang untuk mengembangkan kemampuannya dalam mengolah dan memasarkan produk usahanya. Situasi pandemi ini membuat aktivitas kita beralih ke digital. Mas Jalal memanfaatkan situasi ini untuk mulai memasarkan produknya secara digital. Semangat pantang menyerah ini tentu sangat menginspirasi kita semua,” ujar Menko Airlangga.