Bertemu Pengusaha Australia, Bahlil Ajak Kolaborasi Kembangkan Ekosistem Baterai Listrik di Indonesia
BALI, iNews.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengajak sejumlah CEO perusahaan asal Australia berkolaborasi mendukung pengembangan ekosistem industri baterai listrik di Indonesia.
Menurut dia, Indonesia dan Australia sama-sama memiliki kekuatan di sektor pertambangan, yaitu termasuk dalam negara-negara produsen terbesar di dunia untuk beberapa komoditi seperti nikel. Selain itu, Australia juga memiliki keunggulan sebagai penghasil lithium terbesar dunia.
Melihat potensi yang ada di kedua negara, Bahlil mengajak pengusaha Australia untuk bekerja sama dalam pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik di Indonesia. Apalagi Indonesia memiliki pasar yang besar dalam industri kendaraan listrik dengan pemain-pemain global besar yang sudah berinvestasi seperti LG, Foxconn, CATL.
"Ini merupakan sebuah peluang besar yang dapat dijajaki antara Indonesia dengan Australia dengan konsep saling menguntungkan dalam rangka meningkatkan perekonomian kedua negara”, ujar Bahlil dalam pertemuan dengan pengusaha Australia, di Bali, Rabu (16/11/2022).
Dalam pertemuan itu, Senior Commisioner New South Wales, Andrew Parker, mengungkapkan kurangnya informasi terkait peluang investasi di Indonesia menjadi tantangan tersendiri dalam mendorong investasi Australia ke Indonesia.
“Para pebisnis Australia merasa kurangnya informasi mengenai proyek investasi yang siap ditawarkan di Indonesia, seperti sektor pertambangan, infrastruktur, pariwisata, dan industri pengolahan limbah,” ungkap Andrew.
Menanggapi hal tersebut, Bahlil mengatakan Indonesia saat ini fokus pada industri hilirisasi, sehingga tidak membutuhkan investasi di sektor pertambangan. Dia pun menyampaikan banyaknya peluang investasi di sektor infrastruktur khususnya pada pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Utara.
Sebagai informasi, Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi investasi asal Australia pada triwulan III 2022 sebesar 0,2 miliar dolar AS dan menempati peringkat ke-10. Secara akumulatif sejak 2017-September 2022, realisasi investasi Australia mencapai 2,37 miliar dolar AS.
Adapun sektor realisasi investasi asal Australia sejak tahun 2017 tersebut didominasi pada sektor pertambangan sebesar 1,28 miliar dolar AS (54,1 persen), industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar 0,8 miliar dolar AS (8,3 persen), serta hotel dan restoran sebesar 0,18 miliar dolar AS (7,4 persen).
Editor: Jeanny Aipassa