Bos Garuda Klarifikasi Proyeksi Laba 2023 yang Disebut Capai Rp6,3 Triliun, Ini Katanya
JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Irfan Setiaputra buka suara terkait dengan informasi proyeksi laba bersih sebesar 399 juta dolar AS atau setara Rp6,35 triliun di akhir tahun 2023.
Dalam kesempatan itu, ia tidak membantah proyeksi tersebut. Namun, ia mempertanyakan terkait siapa yang mengeluarkan soal proyeksi tersebut saat ini.
"Saya nggak tahu proyeksi itu dapat dari mana. Kedua kapan itu dikeluarkan, jadi angka yang cukup oke itu memang kita atau saya keluarkan jauh sebelum kita PKPU. Saya nggak menafikanlah jejak digital ada semua. Tapi kok tiba-tiba dikeluarkan sekarang gitu," ucapnya saat ditemui di ICE BSD, Tangerang, Jumat (27/10/2023)
Irfan mengatakan bahwa pada saat GIIA dalam proses Perjanjian Perdamaian Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan berhasil melewati kondisi tersebut ia hanya menjanjikan perusahaan akan mendapatkan profit kepada para kreditur.
"Saya janji bahwa perusahaan ini akan profit. Saya yakin sekali perusahaan ini akan positif. Tapi angka saat ini masih menantang untuk dikeluarkan," tutur dia.
Sebelumnya, beredar informasi bahwa PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membidik laba bersih sebesar 399 juta dolar AS atau setara Rp6,35 triliun di akhir tahun 2023.
Sejalan dengan target laba, perseroan juga optimistis jumlah penumpang naik 60 persen. Kemudian prospek kinerja perseroan diperkirakan akan terus meningkat pada semester kedua tahun 2023.
Faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan ini meliputi musim liburan kenaikan kelas, perjalanan umroh, serta periode puncak seperti Natal dan Tahun Baru.
Pada kuartal kedua tahun ini, GIAA berhasil mencatatkan laba bersih sebesar 33,6 juta dolar AS atau setara Rp535,55 miliar, berbalik dari periode yang sama tahun sebelumnya, di mana perseroan mencatatkan rugi sebesar 110 juta dolar AS.
Kemudian perseroan diprediksi akan mencatatkan laba 589 juta dolar AS pada 2024 mendatang. Kemudian, pada 2025 laba perseroan ditargetkan sebesar 631 juta dolar AS, dan sebesar 647 juta dolar AS pada 2026.
Editor: Puti Aini Yasmin