BPKH Limited Investasi Katering dan Hotel di Arab Saudi untuk Layani Jemaah Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui anak usahanya yang berfokus pada ekosistem haji dan umrah, BPKH Limited meluncurkan Quick Win Project untuk meningkatkan kualitas layanan haji dan umrah. Hal ini diharapkan dapat memberi manfaat tak terbatas pada keuangan haji maupun penyelenggaraan ibadah haji.
Untuk mendukung Quick Win Project, BPKH Limited telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (DJPHU) Kementerian Agama, serta menjalin kemitraan dengan para tenant, supplier, importir, dan agregator.
"Ada dua hal yang kita tandatangani, yang pertama di sisi akomodasi. Kita berharap ke depannya jemaah haji Indonesia tidak hanya menyewa dari Kemenag hotel-hotel yang selama ini dimiliki para pemilik hotel di Saudi, namun juga InsyaAllah hotel-hotel itu akan menjadi bagian dari ekosistem haji, terutama investasi BPKH," ujar Kepala BPKH, Fadlul Imansyah dalam penyerahan Kontrak/Perjanjian Kerja Sama antara BPKH Ltd dengan para mitra untuk Quick Win Project 2024 di Jakarta, Kamis (15/2/2024).
Dengan demikian investasi BPKH tidak hanya menghasilkan return yang optimal. Namun juga menghadirkan pelayanan yang lebih baik dari sisi penyelenggaraan dan operasional haji ke depan.
Fadlul menambahkan, fokus kedua Quick Win Project adalah menambah Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 30 persen untuk konsumsi jemaah haji. Dengan membawa produk nusantara dan kuliner asli Indonesia ke tanah suci, akan memberi rasa nyaman bagi jemaah sekaligus menguntungkan pengusaha anak bangsa.
"Kita ketahui saat ini calon jemaah haji semuanya dilayani dalam bentuk makanan tiga kali sehari selama berada di Saudi Arabia, baik Mekkah maupun Madinah. Nah InsyaAllah kita akan menjadi bagian dari penyediaan katering tersebut. Mudah-mudahan ini akan memberikan nuansa yang lebih baik bagi calon jemaah haji Indonesia agar merasa seperti di rumah sendiri," ucap Fadlul.
Melalui kedua investasi ini, Fadlul berharap Indonesia bisa mendapat keuntungan dari capital outflow haji yang mencapai Rp20 triliun per tahun.
"BPKH berharap uang yang kita keluarkan Rp20 triliun untuk operasional haji di Saudi, ada yang kembali ke Indonesia dalam bentuk hasil investasi maupun laba yang diciptakan dari investasi di sektor akomodasi dan catering," tuturnya.