BRI Cetak Laba Bersih Rp51,4 Triliun di 2022, Tertinggi dalam Sejarah Perbankan Indonesia
JAKARTA, iNews.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencetak laba bersih Rp51,40 triliun di tahun 2022 secara konsolidasi. Perolehan laba bersih BRI tersebut merupakan yang tertinggi dalam sejarah perbankan Indonesia.
Direktur Utama BRI, Sunarso, mengatakan perolehan laba bersih sebesar Rp51,40 triliun di tahun 2022 tersebut meningkat 67,15 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (YoY). Peningkatan laba bersih tersebut didorong oleh jumlah nasabah BRI yang tercatat mencapai 34 juta nasabah.
"Sepanjang tahun 2022, alhamdulillah kita selalu didampingi kawan setia kita dalam melayani 34 juta nasabah mikro, didampingi dua kawan setia kita si untung dan si slamet sehingga BRI mampu mencetak laba Rp51,4 triliun atau tumbuh 67 persen," ungkap Sunarso dalam Press Conference Paparan Kinerja Keuangan Triwulan IV 2022 BRI, Rabu (8/2/2023).
Dia menjelaskan, kontributor laba perseroan terutama berasal dari pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang sebesar Rp124,6 triliun, tumbuh 9,21 persen (yoy).
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di media massa, BRI telah mengucurkan kredit senilai Rp1.139,08 triliun. Penyumbang kredit terbesar adalah segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tumbuh tinggi 13,92 persen (yoy) dengan nilai kredit Rp965,3 triliun.
Aset BRI sampai dengan Desember 2022 tercatat naik 11,18 persen menjadi Rp1.865,64 triliun. Sedangkan, perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 14,85% menjadi Rp1.307,88 triliun.
Berdasarkan komposisi penyokong DPK, dana murah atau CASA sekitar 66,70 persen. Peningkatan komposisi CASA tersebut turut berimbas pada efisiensi biaya dana (cost of fund) BBRI menjadi 1,87 persen.
Adapun dari sisi rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) secara kotor (gross), mengalami penurunan dari 3,08 persen menjadi 2,82 persen di Desember 2022.
Sedangkan, NPL bersih (net) BRI sedikit mengalami peningkatan menjadi 0,73 persen dari tahun sebelumnya 0,70 persen. NPL coverage tercatat senilai 305,73 persen.
Rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) bank yang fokus pada pembiayaan UMKM ini sampai dengan Desember 2022 tercatat sebesar 87,09 persen dengan rasio kecukupan modal atau CAR 25,54 persen.
Editor: Jeanny Aipassa