BRICS Undang 6 Negara untuk Gabung, Ada Arab Saudi, Argentina, hingga UEA
Dalam memutuskan untuk mendukung menambah anggota, yang pertama kali dalam 13 tahun terakhir, para pemimpin BRICS membuka pintu bagi perluasan anggota di masa depan karena puluhan negara lainnya menyatakan minat untuk bergabung dengan kelompok yang mereka harap dapat menyamakan kedudukan global.
Penambahan anggota ini dapat menambah kekuatan ekonomi BRICS, yang anggotanya saat ini adalah China, negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, serta Brasil, Rusia, India, dan Afrika Selatan. Hal ini juga dapat memperkuat ambisinya untuk menjadi pemimpin negara-negara Selatan.
Namun, ketegangan yang sudah berlangsung lama bisa saja terjadi antara negara-negara anggota yang ingin menjadikan kelompok ini sebagai penyeimbang terhadap negara-negara Barat, terutama China, Rusia, dan sekarang Iran, serta negara-negara yang terus membina hubungan dekat dengan Amerika Serikat dan Eropa.
“Perluasan keanggotaan ini bersejarah. Ini menunjukkan tekad negara-negara BRICS untuk bersatu dan bekerja sama dengan negara-negara berkembang yang lebih luas," ucap Presiden China Xi Jinping.
Awalnya, BRICS merupakan akronim yang diciptakan oleh kepala ekonom Goldman Sachs, Jim O'Neill pada tahun 2001 (saat itu BRIC). Blok ini didirikan sebagai kelompok informal beranggotakan empat negara pada tahun 2009 dan menambahkan Afrika Selatan setahun kemudian dalam satu-satunya ekspansi sebelumnya.
Editor: Aditya Pratama