Buka KTT WWF di Bali, Jokowi: Tanpa Air Tidak Ada Makanan, Perdamaian dan Kehidupan
Jokowi menjelaskan bahwa sebagai negara dengan luas perairan yang mencapai 65 persen, Indonesia kaya kearifan lokal dalam pengelolaan air. Mulai dari sepanjang garis pantai, pinggiran aliran sungai sampai tepian danau.
"Masyarakat kami memiliki nilai budaya terhadap air salah satunya adalah sistem pengairan subak di Bali yang dipraktikkan sejak abad ke-11 yang lalu. Dan diakui sebagai warisan budaya dunia," ucap Jokowi.
Selain itu, kata Jokowi, bagi masyarakat Bali air adalah kemuliaan yang mengandung nilai-nilai spiritual dan budaya yang harus dikelola bersama-sama. Hal tersebut, katanya, sejalan dengan tema WWF tahun ini yaitu air bagi kemakmuran bersama yang bisa dimaknai menjadi 3 prinsip dasar.
"Menghindari persaingan mengedepankan pemerataan dan kerja sama inklusi serta menyokong perdamaian dan kemakmuran bersama. Di mana ketiganya hanya bisa terwujud dengan sebuah kata kunci yaitu kolaborasi," kata Presiden.
Di Indonesia, kata Jokowi, kolaborasi telah menjadi kunci keberhasilan dalam restorasi sungai Citarum. Serta pengembangan energi hijau solar panel terapung di waduk Cirata yang menjadi terbesar di Asia tenggara dan ketiga di dunia.
"Yang mulia dengan berkumpulnya kita di Bali hari ini tentu Indonesia berharap dunia dapat saling bergandengan tangan secara berkesinambungan untuk dapat memperkuat komitmen kolaborasi dalam mengatasi tantangan global terkait air," ungkapnya.
Editor: Puti Aini Yasmin