Bulog Sebut RI Berpeluang Ekspor Jagung hingga Beras
JAKARTA, iNews.id - Kepala Divisi Pengadaan Komoditi Perum Bulog, Budi Cahyato menyebut, jagung lokal berpeluang untuk diekspor. Sebab, produksi jagung di dalam negeri surplus sampai 3 juta ton.
Namun, Budi menyebut terdapat permasalahan untuk mendukung hal tersebut, yaitu kurangnya mesin pengering.
"Jadi ketika panen secara bersama-sama itu jagung biasanya mengalami proses supply yang terlalu tinggi. Sementara ini kan jenis pangan yang harus kita keringkan, jadi kita perlu mesin pengering," ujar Budi dalam dialog FMB9 Kominfo, Jumat (19/8/2022).
Budi menambahkan, saat ini Bulog tengah berupaya mempersiapkan semua kebutuhan pendukung ekspor jagung, termasuk mesin pengering/drier. Diperkirakan, Desember tahun ini mesin tersebut sudah ada.
"Beberapa drier sedang dibangun saat ini yang Insya Allah mungkin sekitar bulan Desember itu akan selesai," kata dia.
Selain jagung, Budi bilang Indonesia berpotensi ekspor beras. Pasalnya, Indonesia merupakan produsen terbesar kedua beras di dunia.
"Jadi menurut saya, Indonesia punya potensi untuk untuk melakukan ekspor hanya saja memang yang kita orientasikan nanti ekspor beras yang memang khusus yang ada di Indonesia. Misalnya, pandan wangi, roso lele, dan mentik wangi atau mungkin beras mentik yang memang barangkali itu tidak ada di dunia," ucapnya.
"Itu tantangan lah ke depan bagaimana Bulog mungkin barangkali bisa membuka peluang ekspor ke negara-negara yang memang membutuhkan," sambungnya.
Editor: Aditya Pratama