BUMN Karya Kompak Absen Bagi-bagi Dividen Tahun Ini, Apa Penyebabnya?
Lantas bagaimana dengan kinerja keuangan emiten BUMN karya saat ini?
Pencatatan keuangan dua emiten konstruksi pelat merah di tiga bulan pertama tahun ini masih negatif. Di mana, WIKA dan WSKT masih merugi.
Pada kuartal I-2024, Wijaya Karya membukukan rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat menjadi Rp1,13 triliun. Angka ini naik 117 persen dibandingkan kerugian pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp521,25 miliar.
Dari laporan keuangannya, kerugian di kuartal I-2024 lantaran pendapatan bersih WIKA menurun 18,75 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp3,53 triliun, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,34 triliun.
Adapun, sumber pendapatan WIKA pada periode tersebut berasal dari bidang infrastruktur dan gedung sebesar Rp1,53 triliun, industri Rp1,15 triliun, industri plant Rp585,97 miliar, hotel Rp192,28 miliar, realty dan properti Rp33,02 miliar, serta investasi Rp35,81 miliar.
Kondisi serupa juga dialami emiten bersandi saham WSKT, di mana perusahaan membukukan rugi menjadi Rp939,5 miliar pada paruh pertama semester satu tahun ini. Kerugian itu naik 150,59 persen dibandingkan periode serupa 2023, yakni Rp374,93 miliar.