Bunga Utang Rp1,54 Triliun, Dirut Angkasa Pura I: Beban Keuangan Jadi Besar
JAKARTA, iNews.id - Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I mencatat bunga pinjaman dari sindikasi perbankan dan obligasi mencapai Rp1,54 triliun. Angka ini naik signifikan dari sebelumnya di kisaran Rp683 miliar hingga Rp852 miliar.
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengatakan, total pinjaman atau utang perusahaan melalui sindikasi perbankan dan obligasi sebesar mencapai Rp28 triliun. Dia menyebut, kondisi tersebut membuat beban keuangan Perseroan semakin membesar.
"Kenapa beban keuangan ini menjadi lebih besar? Karena memang karena diselesaikannya bandara dan menggunakan pendanaan dari eksternal melalui sindikasi dan obligasi memang muncul beban keuangan dalam bentuk bunga sekitar Rp683 miliar, naik dari Rp852 miliar, lalu jadi Rp1,54 triliun," ujar Faik dalam konferensi pers, dikutip Kamis (9/12/2021).
Meski pinjaman tersebut dialokasikan untuk perbaikan 10 bandar udara (bandara) dari total 15 bandara di bawah pengelolaan perusahaan, namun pihaknya mencatatkan kerugian sepanjang pandemi Covid-19. Di mana, kerugian yang dicatatkan per bulannya mencapai Rp200 miliar.
Dari kondisi keuangan tersebut, Faik memperkirakan kerugian yang dicatatkan perusahaan hingga akhir 2021 minus Rp3,24 triliun. Kerugian pun masih dibukukan pada 2022 dengan nilai proyeksi sebesar Rp601 miliar.