CEO Grab: Omzet Transportasi Online Turun Dua Digit
"Kalau kita lihat ke depan, saya rasa transportasi tetap menjadi pasar yang penting, sehingga kami memilih mengantisipasi tingginya permintaan setelah lockdown," ucapnya.
Grab saat ini beroperasi di 339 kota yang tersebar di delapan negara, terutama Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Semua negara tempat Grab beroperasi memberlakukan social distancing, sehingga membuat permintaan akan transportasi anjlok.
Tan mengatakan, kondisi itu memengaruhi penghasilan mitra pengemudi Grab. Oleh sebab itu, perusahaan telah menginvestasikan hampir 40 juta dolar AS untuk membantu mitra Grab, termasuk yang terpapar virus korona.
"Diharapkan mereka bisa fokus memulihkan diri dan tidak terlalu memikirkan mereka makan apa," ujar Tan.
Lulusan Harvard Business School tersebut optimistis Grab mampu melewati resesi akibat Covid-19. Pasalnya, likuiditas perusahaan cukup memadai.
"Karena sangat mengandalkan investor, kami beruntung saat ini memiliki likuiditas yang bisa membuat kami melewati, apakah itu resesi 12 bulan atau 36 bulan," tuturnya.
Editor: Rahmat Fiansyah