Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gunakan Bahan Daur Ulang, Toyota Rehabilitasi Bangun Toilet Umum
Advertisement . Scroll to see content

CEO Ini Duduk di Toilet Selama 50 Jam untuk Kumpulkan Pendanaan Produksi Pertama

Selasa, 01 Februari 2022 - 15:11:00 WIB
CEO Ini Duduk di Toilet Selama 50 Jam untuk Kumpulkan Pendanaan Produksi Pertama
CEO Who Gives A Crap, Simon Griffiths menghabiskan waktu selama 50 jam di toilet dalam kampanye melalui crowdfunding untuk membayar produksi massal perdana. (foto: Twitter @simongriffiths)
Advertisement . Scroll to see content

Who Gives A Crap bertujuan untuk meningkatkan sanitasi di negara berkembang dengan menjual produk kebersihan sehari-hari yang berkelanjutan. Untuk setiap produk yang dijual, seperti kertas toilet andalannya yang terbuat dari 100 persen bahan daur ulang, perusahaan menyumbangkan 50 persen dari keuntungannya untuk membangun toilet bagi mereka yang membutuhkan.

Didirikan pada tahun 2012, perusahaan ini terinspirasi setelah Griffiths dan pendiri lain, Jehan Ratnatunga dan Danny Alexander, bekerja dengan organisasi kemanusiaan di seluruh dunia dan menyadari masalah yang masih dihadapi dua miliar orang yang tidak memiliki akses ke toilet.

Hingga saat ini, perusahaan telah menyumbangkan lebih dari 7,8 juta dolar AS untuk proyek sanitasi. Salah satu tujuan yang dilakukan perusahaan adalah menjadi nol bersih, yaitu ketika organisasi menghilangkan lebih banyak emisi karbon dari atmosfer dibandingkan dengan jumlah yang mereka hasilkan.

Mentalitas itu berasal dari kesadaran ketika membuat keputusan besar. Perusahaan memutuskan untuk merelokasi operasi pabriknya dari Australia ke China, karena pengiriman dari China akan delapan sampai 10 kali lebih efisien karbon. 

Perusahaan mengatakan bahwa semua pengirimannya sudah netral karbon. Menjadi netral karbon berarti perusahaan membayar penggantian karbon yang setara dengan emisi karbon yang dihasilkan, sehingga tidak ada emisi karbon bersih ke atmosfer.

Kertas toilet andalannya sendiri juga terbuat dari kertas bekas daur ulang atau kertas bekas dari kantor, sekolah, atau buku catatan. Setiap gulungan kemudian dibungkus dengan kertas cetak berwarna-warni dan seluruh produk bebas plastik.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut