Cerita AHY Ditelepon Mendadak Pratikno, Diminta Jokowi jadi Menteri ATR
Mendengar hal itu, AHY pun bersedia dan menerima ajakan Kepala Negara tersebut. Diketahui, Jokowi meminta AHY menjabat sebagai menteri ATR di akhir sisa kabinet Jokowi.
"Di situ berdua beliau menyampaikan secara singkat bahwa beliau menghendaki kami bergabung ke pemerintahan ke kabinet Indonesia Maju dan menduduki Menteri ATR/BPN. Makasih, ini kehormatan dan InsyaAllah bisa dijalankan dengan baik, walaupun waktunya singkat 8 bulan. (Dan) hari ini akan segera dilakukan pelantikan," ucap dia.
Selepas pertemuan tersebut, AHY pun mengaku langsung berkomunikasi dengan Prabowo Subianto yang merupakan Pemimpin dari Koalisi Indonesia Maju. Selanjutnya, AHY langsung menghubungi Hadi Tjahjanto yang kala itu masih menjabat sebagai Menteri ATR/BPN untuk bersilaturahmi, karena dirinya tidak ingin kalau mereka berdua langsung bertemu di Istana.
Diakui AHY, dirinya juga memerlukan wejangan serta arahan dari Hadi.
"Kemudian menghadap Pak Hadi (eks Menteri ATR/BPN) yang luar biasa yang menangani untuk isu dan persoalan yang mendesak di ATR dan BPN. Termasuk Pak Presiden Jokowi sampaikan tiga hal ada beberapa prioritas, tentu saya inginkan dalam 8 bulan ini dituntaskan segala daya dan upaya, di antaranya sertifikat elektronik,” katanya.
Putra sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu pun berjanji dan bertekad untuk mengemban tanggung jawab dan tugas yang diberikannya dengan penuh rasa amanah.
“Saya selalu meyakini dalam waktu berapa pun, berapa pun berbuat yang terbaik untuk masyarakat dan negara. Saya juga ucapkan selamat kepada pak Hadi sebagai Menkopolhukam,” ucap AHY.
Editor: Puti Aini Yasmin