China Darurat Pekerjaan, Sarjana Matematika Melamar Jadi Asisten Salon Kecantikan
"Pendidikan Tiongkok berpacu di depan ekonomi, yang berarti bahwa lebih banyak ijazah yang dibagikan daripada yang dibutuhkan oleh ekonomi berbasis manufaktur. Ada ketidakcocokan besar antara ekspektasi dan realitas keadaan ekonomi," tutur ekonom Keyu Jin.
Tidak disebutkan secara rinci berapa banyak lulusan yang mengambil pekerjaan di luar keterampilan mereka, tetapi media pemerintah setempat mengakui tren tersebut. Editorial media pemerintah mendorong lulusan muda untuk “menyingsingkan lengan baju mereka" dengan membuat profil seorang perempuan berusia 20-an yang menjadi kolektor sampah setelah bertugas singkat sebagai akuntan.
Presiden Xi Jinping juga berulang kali mendesak kaum muda untuk berjuang dalam artikel media pemerintah baru-baru ini, yang menekankan penderitaannya selama Revolusi Kebudayaan. Namun, pesannya hampir tidak beresonansi dengan pemuda saat ini yang menerima kemakmuran begitu saja.
Editor: Jujuk Ernawati