China Habiskan Rp5.285 Triliun untuk Bangun Industri Kendaraan Listrik
Meski begitu, Kennedy menyebut bahwa dukungan pemerintah yang dan pertumbuhan pasar untuk perusahaan kendaraan listrik China belum meningkatkan keuntungan secara signifikan.
"Perusahaan akan lebih berhati-hati dalam mengukur investasi mereka dalam kapasitas baru, dan munculnya kesenjangan antara penawaran dan permintaan kemungkinan besar akan mengakibatkan konsolidasi industri," ucapnya.
Adapun, laba bersih BYD per mobil telah menurun selama 12 bulan terakhir hingga setara dengan 739 dolar AS, menurut analisis CLSA pada kuartal pertama 2024. Sementara, Tesla telah turun menjadi 2.919 dolar AS.
Industri kendaraan listrik pada tahun lalu menghadapi perang harga yang intens, dimana perusahaan mobil memangkas harga atau meluncurkan lini produk dengan harga lebih rendah.
Pemerintah AS telah meningkatkan upayanya untuk mendukung mobil listrik. Undang-Undang (UU) Pengurangan Inflasi, yang ditandatangani menjadi UU pada Agustus 2022, mengalokasikan 370 miliar dolar AS untuk mempromosikan teknologi ramah lingkungan.
UU tersebut memberikan kredit sebesar 7.500 dolar AS untuk pembelian mobil listrik yang memenuhi syarat. Hal ini berbeda dengan rata-rata dukungan China untuk setiap pembelian mobil listrik sebesar 4.600 dolar AS pada tahun 2023, turun dari 13.860 dolar AS pada tahun 2018.
Editor: Aditya Pratama