Ciptakan Aplikasi eFishery, 2 Pemuda Lulusan ITB Jadi Penyelamat Pembudidaya Ikan
Chrisna menjelaskan, di bagian bawah tong terdapat lubang buka tutup. Pakan akan berjatuhan ketika pintu katupnya terbuka otomatis. Pakan yang berjatuhan kemudian dilontarkan oleh baling-baling agar masuk ke kolam. Di bagian bawah alat itu juga dipasangi kotak kontrol yang berfungsi mengendalikan alat kapan dia hidup atau mati.
Di dalam kotak itu juga ada komponen elektronik disertai aplikasi yang membuat mesin itu menjadi pintar dan canggih. Pengguna bisa mengatur jam makan ikan atau udang di kolam, sesuai takaran berdasarkan jumlah, jenis, bobot, dan usia ikan. Pengaturan cukup dilakukan sekali untuk seterusnya dilaksanakan oleh eFishery.
"Jadi para pembudidaya tak perlu datang ke kolam hanya untuk memberi pakan. Semuanya sudah tersistem," kata Chrisna.
Selanjutnya, pengguna hanya tinggal menunggu laporan kerja alat dengan cara mengakses ke website dengan akun khusus. Datanya yang tersimpan di server, muncul dalam bentuk tampilan tabel atau grafik, tentang kolam-kolam yang telah diberi pakan serta jumlah pakannya. Jika jaringan Internet buruk, laporan kerja alat tetap bisa terbaca lewat kiriman SMS.
Lewat perangkat hardware yang ia ciptakan bersama rekannya itu, ia bercita-cita ikan bisa menjadi fried fish sebagaimana seperti fried chicken sekarang ini.