Cita-cita Jadi TNI Kandas, Mantan Tukang Ojek Sukses Menjadi Pengusaha Daging Impor
Berbekal uang Rp1 juta dari hasil ngojek, Jajang yang bertemu teman lamanya, lalu bekerja sama dan memulai berjualan daging kembali. Dengan dukung istri, Jajang dan rekannya berbenah agar barang yang dijualnya sesuai dengan permintaan pasar.
Setelah berjalan, kesulitan kembali datang saat Covid. Namun tentu saja itu tidak meruntuhkan semangat Jajang. Kini usahanya kembali tumbuh.
Daging impornya saat ini tidak hanya dipasarkan di beberapa kota di Pulau Jawa, tapi sudah ke Kalimantan, Sulawesi, dan Pekan Baru, menyusul Bali. Adapun produk daging impornya berasal dari Australi, New Zealand, Amerika, dan India.
Saat ini, penjualannya paling tinggi bisa menembus 50 hingga 60 ton per hari. Jumlah karyawan yang dimilikinya sebanyak 63 orang.
"(Penjualan) Naik turun tergantung kebutuhan, kalau kurang bagus 20 ton per hari. Kalau normal bisa 50-60 ton," ucapnya.
Menurutnya, kesuksesannya saat ini merupakan dukungan banyak orang, mulai dari orang tua, keluarga hingga karyawannya.
"Sukses itu dari doa orang tua, doa dari istri dan karyawan. Terutama orang tua, tanpa izin orang tua enggak akan sukses. Rido orang tua itu kan rido Allah. Saya sukses juga berkat semua yang support," tuturnya.
Editor: Jujuk Ernawati