Daftar Oleh-oleh Jokowi dari China, Jepang dan Korea Selatan untuk Indonesia
Sementara itu, Menlu Retno menyampaikan, dalam kunjungan ke Jepang, Jokowi banyak membahas isu ekonomi. Pertama, Indonesia meminta adanya penyelesaian hambatan non tarif dan tarif terhadap produk ekspor dari Indonesia, seperti pada ekspor tuna, pisang, nanas dan mangga.
"Presiden Jokowi secara spesifik meminta agar hambatan tarif dan nontarif terhadap beberapa ekspor Indonesia diatasi, antara lain Presiden menyebutkan tuna, pisang dan nanas ini mengenai pengurangan tarif, dan juga mangga yang terkait dengan hambatan non tarif," tutur Menlu Retno.
Pasalnya, produk ekspor dari Indonesia ke Jepang seperti tuna masih dikenakan tarif 7 persen. Sedangkan ekspor pisang dan nanas dari Indonesia ke Jepang dikenakan bea masuk 10-20 persen.
Kedua, di bidang investasi, Jokowi meminta adanya kelanjutan kerja sama investasi antara Indonesia-Jepang. Selain itu, proyek-proyek kerja sama dengan Jepang dapat diselesaikan tepat waktu dan kompetitif. Di bidang investasi, di antaranya Indonesia mampu membawa komitmen investasi seebsar 5,2 miliar dolar AS dari Jepang.
Ketiga, Indonesia berharap jika protokol Indonesian-Japan Economic Partnersip Agreement (IJEPA) dapat ditandatangani saat G20 November mendatang, hubungan perdagangan dan investasi kedua negara dapat terus ditingkatkan.
Keempat, kerja sama di bidang maritim telah disepakati kerja sama antara Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) dan Coast Guard. Kelima, pertemuan Indonesia dengan Jepang juga membahas mengenai isu kawasan dan dunia.
Retno mengatakan, Jepang menyampaikan penghargaan atas kepemimpinan Indonesia di kawasan. Jepang juga meyakini Indonesia mampu menjalankan kepemimpinan di ASEAN tahun depan.
"Dan Jepang juga sangat menghargai kepemimpinan Indonesia di G20. Perdana Menteri Jepang menyampaikan selamat atas keberhasilan Indonesia menyelenggarakan beberapa kali pertemuan. Termasuk pertemuan Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan dengan hasil sangat baik," ucapnya.
Setelah mengunjungi Jepang, Jokowi melanjutkan kunjungannya ke Korea Selatan pada Kamis (28/7/2022). Di Korea Selatan, Jokowi bertemu dengan Presiden Yoon Suk Yeol.
Usai pertemuan tersebut, Yoon menegaskan kedua negara bertekad melanjutkan kerja sama pembuatan jet tempur KF-21 Boramae. Namun, Jokowi tak menyinggung sama sekali soal KF-21, jet buatan Korsel yang dalam produksinya bekerja sama dengan Indonesia.
Selain itu, Jokowi dan Yoon menandatangani amendemen MoU)terkait pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Jokowi menyatakan, Indonesia dan Korsel telah memulai kerja sama dalam pengembangan IKN Nusantara, di antaranya sistem penyediaan air minum dan pembangunan capacity building.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan, Korsel memberikan hibah pembangunan instalasi pemurnian air dengan kapasitas 300 liter per detik. Korsel juga sepakat membantu pembangunan instalasi pengolahan limbah cair di IKN Nusantara.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, yang turut mendampingi Jokowi dalam kunjungan itu, mengatakan bahwa Hyundai Motor Group tertarik untuk berinvestasi di IKN Nusantara. Hyundai juga berencana melakukan ekspansi mobil listrik dan RND di Indonesia.
Kementerian Investasi RI juga menandatangani MoU dengan perusahaan pembuat besi Korsel, Posco. Nilai keseluruhan investasi mencapai 6,37 miliar dolar AS dan akan menyerap lebih dari 58.000 tenaga kerja.
Editor: Jujuk Ernawati