Dana Abadi Pendidikan Ditarget Berkembang Hingga Rp100 Triliun
Menurut Sri Mulyani, pemerintah akan membentuk satu lembaga tersendiri yang akan mengelola dana abadi. Perihal pembentukan lembaga tersebut akan dituangkan dalam peraturan presiden (perpres) yang diharapkan bisa terlaksana tahun ini.
”Kita sedang menyampaikan nanti dalam bentuk perpres untuk kelembagaannya dan bagai mana ada Dewan yang bisa mengarahkan pada bagian yang mengelola anggarannya sendiri secara profesional karena bukan anggarannya, tetapi return-nya,” ujar Sri Mulyani.
Mantan Managing Director Bank Dunia itu menegaskan, dana abadi pendidikan sifatnya bukan sekali habis, tetapi akan dike lola secara profesional.
”Hasil pengelolaan setiap tahun ini yang akan digunakan. Oleh karena itu perlu ada suatu tata kelola dari manajer investasinya sehingga bisa menghasilkan penerimaan yang cukup,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) bersama Newton Fund mengumumkan 11 proyek kolaborasi riset antara peneliti Indonesia dan Inggris terpilih sebagai proyek riset terbaik. Ke-11 proyek riset ini kemudian mendapatkan dana 5,5 juta poundsterling untuk dua hingga tiga tahun ke depan. Ke-11 proyek riset tersebut terpilih dari sekitar 50 proposal riset yang masuk dan telah diseleksi bersama oleh para peneliti Indonesia, Inggris, dan peneliti internasional lainnya.
Adapun dana itu merupakan dana hibah dari DIPI yang didukung LPDP di bawah Kemenkeu bersama dengan Newton Fund. Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste Moazzam Malik mengatakan, banyak negara berkembang yang hanya fokus pada penelitian kecil. Oleh karena itu Pemerintah Inggris melalui Newton Fund sangat mendukung misi DIPI memberikan pendanaan untuk penelitian besar.
”Dukungan pemerintah untuk penelitian sangat penting, terutama untuk penelitian dasar dan membangun sumber daya manusia yang unggul,” tuturnya. (Oktiani Endarwati)
Editor: Ranto Rajagukguk