Dapat 2 Mitra Strategis, Krakatau Steel Targetkan Proyek Blast Furnace Beroperasi Kuartal III 2022
JAKARTA, iNews.id - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menargetkan proyek Blast Furnace beroperasi pada kuartal III 2022. Proyek ini menjadi salah satu yang disorot Menteri BUMN, Erick Thohir, karena diduga ada unsur korupsi pada manajemen lama Krakatau Steel.
Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, mengatakan manajemen baru terus melakukan pembenahan di seluruh lini dan aktivitas usaha produsen baja BUMN itu.
"Proses untuk membenahi Krakatau Steel merupakan usaha bersama dan membutuhkan waktu setidaknya tiga tahun untuk melihat hasilnya," kata Silmy, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis (7/10/2021).
Dia mengungkapkan, meningkatnya utang Krakatau Steel dimulai pada 2011 sampai 2018. Akumulasi utang perseoan mencapai Rp31 triliun yang disebabkan beberapa hal. Salah satunya adalah pengeluaran investasi, yakni proyek Blast Furnace, yang belum menghasilkan sesuai dengan rencana.
Menurut Silmy, manajemen baru Krakatau Steel berhasil melakukan restrukturisasi utang pada bulan Januari 2020 sehingga beban cicilan dan bunga menjadi lebih ringan guna memperbaiki kinerja keuangan.