Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BKPM: Premanisme dan Ormas Penyebab Naiknya Biaya Investasi di Indonesia 
Advertisement . Scroll to see content

Dorong TKDN, Menteri PUPR Minta Perusahaan Bangun Industri Barang Konstruksi Impor di RI

Rabu, 23 November 2022 - 14:02:00 WIB
Dorong TKDN, Menteri PUPR Minta Perusahaan Bangun Industri Barang Konstruksi Impor di RI
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam acara Infrastructure Connect 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (23/11/2022). (Foto: Iqbal Dwi Purnama/MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan, saat ini uang dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dilarang untuk pengadaan barang konstruksi impor. Dia menyebut, sesuai perintah Presiden Joko Widodo, pekerjaan infrastruktur harus menggunakan produk lokal. 

"Perintah Presiden dilarang impor, kalau dulu mengutamakan produk dalam negeri, tetapi sekarang perintahnya dilarang impor apalagi menggunakan APBN," ujar Basuki dalam sambutan di acara Infrastructure Connect 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Untuk itu, Basuki meminta produk konstruksi yang biasa diimpor untuk membangun industri di dalam negeri. Dengan begitu, diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dengan dibukanya pabrik baru.

"Jangan sampai kita membeli tetapi membuka peluang kerja di luar, bikin peluang kerja di Indonesia," kata dia.

DIa berharap, melalui penyelenggaraan Infrastructure Connect 2022 bisa mempertemukan kesepakatan bisnis antara pelaku usaha dan pemerintah atau BUMN Konstruksi dalam pengadaan barang dalam negeri.

"Di APBN itu sudah lebih dari Rp400 triliun yang harus dibelanjakan dengan TKDN yang tinggi, di PUPR sendiri rata-rata Rp120 triliun pertahun, 80-90 persen adalah dengan TKDN, itu saya jaga betul," ucap Basuki.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut