Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya Jawab Pernyataan Jokowi terkait Whoosh: Ada Betulnya Sedikit
Advertisement . Scroll to see content

Duh, Faisal Basri Prediksi Balik Modal Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung 139 Tahun

Selasa, 02 November 2021 - 18:55:00 WIB
Duh, Faisal Basri Prediksi Balik Modal Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung 139 Tahun
Ekonom Faisal Basri prediksi balik modal proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung 139 tahun. (Foto: Sindonews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ekonom Senior Faisal Basri memperkirakan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tidak akan memberikan keuntungan dalam waktu cepat. Dari simulasi yang dilakukannya, proyek itu baru bisa balik modal paling cepat 33 tahun dan paling lama 139 tahun lagi.

Seperti diketahui, anggaran pembangunan proyek KCJB membengkak dari Rp86,5 triliun menjadi Rp114,2 triliun. Akibatnya, pemerintah Indonesia memutuskan membiayai proyek tersebut  menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebesar Rp4 triliun.

"Dengan investasi Rp114 triliun, saya simulasikan kalau seat cuma 50 persen, trip cuma 30 kali sehari dan harga tiket diturunkan jadi Rp250.000 maka balik modalnya 139 tahun. Ini tidak memperhitungkan biaya operasi," kata dia dalam Webinar Dampak Investasi China untuk Indonesia, Selasa (2/11/2021).

Sementara dengan nilai investasi yang sama, jika kursi terisi hanya 60 persen, dengan jumlah perjalanan sebanyak 35 kali dan harga tiket Rp300.000, maka balik modal menjadi 83 tahun. Skenario lain, jika harga tiket diturunkan menjadi Rp350.000, dengan jumlah perjalanan 30 kali, tapi jumlah keterisian kursi 80 persen, maka balik modalnya 62 tahun kemudian.

Adapun jika keterisian kursi penuh 100 persen, dengan jumlah perjalanan 39 kali dan harga tiket Rp400.000, maka balik modal bisa lebih cepat, yakni dalam waktu 33 tahun.

"Inilah risiko-risiko yang dihadapi. Semua akhirnya yang menanggung rakyat karena enggak bisa business to business lagi, harus ditanggung pemerintah," ujar Faisal. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut