Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Produksi Surplus Hingga 200.000 Ton, Ini Penyebab Harga Telur Anjlok
Advertisement . Scroll to see content

Duh, Produksi Telur Dalam Negeri Surplus, Tapi Impor Telur Cair Beku Masih Tinggi

Rabu, 10 November 2021 - 19:14:00 WIB
Duh, Produksi Telur Dalam Negeri Surplus, Tapi Impor Telur Cair Beku Masih Tinggi
Ilustrasi telur cair beku. (foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Impor Indonesia untuk produk telur cair beku mencapai 441 ton senilai 671.000 dolar Amerika Serikat (AS). Impor tersebut masih tinggi di tahun ini, padahal Indonesia mengalami surplus produksi telur ayam sebanyak 200.000 ton.

Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan (IMHLP) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Supriyadi, mengatakan sudah saatnya impor telur cair beku dikurangi, karena kebutuhan dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri. 

"Sangat tepat apabila produksi telur yang surplus diolah menjadi produk telur cair beku, yang biasanya digunakan untuk industri biskuit, mie, dan mayonaise," ujar Supriyadi di Jakarta, Rabu(10/11/2021). 

Ketua Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (PATAKA), Ali Usman, mengatakan pelaku usaha dalam negeri siap menangkap peluang produksi telur yang surplus untuk dijadikan sebagai produk telur cair beku. Selama ini, produk telur cair beku banyak diimpor dari India dan Amerika. 

Terkait dengan itu, dia mendorong Kemenperin untuk membuat regulasi dan roadmap yang jelas mengenai industri pengolahan telur, agar surplus produksi yang terjadi dapat dimaksumalkan untuk produk dari olahan telur.  
“Butuh Roadmap dan regulasi yang jelas mau dibawa kemana industri pengolahan telur di Indonesia,” ujar Ali Usman.

Sementara General Manager/GM PT Intan Kenkomayo Indonesia (IKI), Eddy Sukianto, mengatakan sejak awal berdiri pada 2013, perseroan terus berupaya memenuhi pasar produk olahan telur yang terus berkembang, baik di dalam maupun di luar negeri. 

Di Indonesia, lanjutnya, produk telur cair pasteurisasi sangat diminati produsen kue dan roti serta Horeka (Hotel, Restoran Kantin/Kafe), karena dapat meningkatkan efisiensi produksi dan lebih higienis. 

Dia menjelaskan, saat ini IKI memiliki kapasitas produksi Liquid Egg sebesar 1.200 ton/tahun, mayonnaise 2.000 ton/tahun, dan Sauce 3.000 ton/tahun. 

“Kami akan terus berinovasi mengembangkan produk dan kami optimis dengan dukungan regulasi dari pemerintah terkait pembatasan impor produk olahan telur. Lalu dengan berkembangnya Horeka, industri pengolahan telur di Indonesia akan berkembang pesat,” ungkap Eddy.

Permintaan olahan telur seperti telur cair beku dan tepung telur masih tinggi, tapi Indonesia masih mengimpor. Padahal produksi telur dalam negeri cukup melimpah, jadi ini dilema. 

Karena itu, kata Eddy, pelaku usaha siap bersinergi dengan peternak menyerap telur dalam negeri, tetapi pemerintah juga harus mendorong berupaya regulasi, supaya industri olahan telur bergairah. 

"Sehingga diharapkan Indonesia lepas dari pengimpor jenis telur cair beku," tutur Eddy.

Sementara Koordinator Pengolahan, Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (PPHNak), Ditjen PKH Kementan, Boethdy Angkasa, mengatakan, selama ini impor berbagai item olahan telur kedepan akan dibatasi seperti impor telur cair beku. 

“Memang kendalanya harga telur untuk bahan baku telur cair beku sekitar Rp13.000–14.000 per kg sementara HPP telur dalam negeri Rp19.000/kg. Sehingga menjadi tantangan bagi pemerintah terutama pelaku usaha," kata Boethdy.

Dia mengungkapkan, pelaku usaha industri pengolahan telur siap bersinergi dengan peternak melalui kerjasama kemitraan. Industri pengolahan telur siap menyerap telur dalam negeri sebesar 10 persen dari oversupply nasional dapat diproduksi olahan telur dalam negeri oleh industri. 

Meskipun relatif sedikit dari kebutuhan, paling tidak ada salah satu perusahaan siap menyerap telur sebesar 2 ton per hari, hanya saja terkendala harga yang cukup tinggi. 

“Perlu ada win-win solution dimana industri butuh harga telur relatif terjangkau untuk pengolahan telur, sehingga peternak tidak terpaku pada HPP. Paling tidak industri dapat mencari telur sortiran dari peternak,” ujar Boethdy.

Dia juga berharap para peternak yang mempunyai telur nanti bisa di sortir untuk kebutuhan industri olahan telur seperti telur cair beku. Karena melihat permintaan cukup tinggi. Produksi olahan telur seperti telur cair beku dapat disalurkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) untuk Bansos.

"Sehingga tidak ada lagi kendala resiko pecah untuk diterima masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah menekan angka malnutrisi/stunting masyarakat di Indonesia," tutur Boethdy.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut