Dukung Swasembada, PTPN III Targetkan Produksi 8 Ton Gula per Hektare
JAKARTA, iNews.id - Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III menargetkan lahan tebu petani bisa menghasilkan 8 ton per hektare (Ha) gula pada 2024. Perusahaan mendorong agar petani tebu bisa meningkatkan produktivitasnya.
Direktur Utama PTPN III, Mohammad Abdul Ghani menuturkan, jika produktivitas per hektare lahan tebu bisa menghasilkan 8 ton gula, maka 16.000 Ha lahan bisa meningkatkan target untuk tahun berikutnya. Perusahaan diberi tugas untuk mendorong swasembada gula nasional.
“Tetapi bukan hanya fokus pada peningkatan produktivitas di kebun tebu milik kita saja, tapi juga perlu bersama-sama petani membangun ekosistem kolaborasi yang saling asah, asih, dan asuh. Sehingga, petani juga bisa meningkatkan produktivitas tebunya minimal 8 ton gula per hektare,” ujar Ghani dalam keterangan tertulis, Rabu (5/62024).
Kementerian BUMN optimistis jika PTPN mampu merealisasikan target stabilitas pangan nasional, terutama swasembada gula. Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN, Nawal Nely yakin jika PTPN dapat merealisasikan target yang sudah dicanangkan.
“Kita optimis, di mana yield per hektare tebu di kebun contoh di Rojopolo sudah dua kali lipat dari sebelum tahun 2020,” ucap Nawal saat kunjungan kerja ke kebun kopi Kalisat Jampit, Bondowoso, Jawa Timur, dan kebun tebu Rojopolo milik Regional 4 PTPN I di Lumajang, Jawa Timur.
Dia juga berpesan kepada tim manajemen kebun Regional 4 PTPN I untuk tetap mengupayakan yang terbaik dalam menghadapi setiap tantangan operasional ke depan.
“Besar harapan kami, dari best management yang ditempatkan di sini untuk senantiasa keep up the good work. Tantangan ke depan masih ada, variasinya masih banyak. Tapi saya optimis, kalau sudah mampu melalui yang sebelumnya, harusnya ke depan dapat jauh lebih cepat dan lebih baik,” kata dia.
Adapun, munjungan kerja Kementerian BUMN dan Holding Perkebunan Nusantara bertujuan memonitor peningkatan efisiensi dan produktivitas melalui program operational excellence.
Editor: Aditya Pratama