Dulu Susah dan Tidur Beralas Kardus Bekas, Kini Sukses Jadi Bos Warung Nasi Goreng
Dia mengaku membutuhkan waktu sekitar 1 tahun untuk mendapatkan pelanggan tetap. Kemudian seiring waktu, nasi gorengnya kian dikenal. Namun karena sewa ruko untuk usaha nasi gorengnya kian mahal dari tahun ke tahun, akhirnya dia memutuskan untuk melanjutkan usaha di kampungnya, Pemalang.
"(Sewa) Ruko dulu pertama buka Rp2 juta per tahun, awal 2013 jadi Rp17 juta, makanya saya pulang usaha di kampung. Alhamdulillah usaha (ramai) sampai sekarang," ucap dia.
Di Pemalang, dia membuka warung nasi goreng dengan nama Podo Moro di Banjardawa, Pemalang. Ada 24 menu yang ditawarkan, di antaranya nasi goreng, mi goreng dan mi rebus, kwetiaw goreng dan rebus, capcay hingga bihun goreng dan rebus.
Nasi goreng dan menu lain buatan Zaenal kini dikenal masyarakat Pemalang. Bahkan, instansi-instansi di sekitar warungnya menjadi pelanggannnya. Itu karena nasi gorengnya enak dan memiliki cita rasa yang khas.
"Ini dari rumah sakit. Ada pesanan. Sering beli di sini. Nanti saya yang antar ke sana," ucapnya.
Seiring dengan banyaknya pelanggan, kini Zaenal memiliki sejumlah anak buah yang membantu usahanya. Tak cuma punya warung nasi goreng, dia juga memiliki usaha lain, yakni es campur Sultan, yang dijalankan oleh karyawannya.
Editor: Jujuk Ernawati