Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kata Menpora Erick Thohir soal Rizki Juniansyah Raih Emas dan Pecahkan Rekor Dunia di SEA Games 2025
Advertisement . Scroll to see content

E-commerce di Indonesia Dibanjiri Produk Asing, Erick Thohir Geram

Rabu, 22 Juni 2022 - 16:19:00 WIB
 E-commerce di Indonesia Dibanjiri Produk Asing, Erick Thohir Geram
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, geram dengan kondisi platform pasar digital (e-commerce) di Indonesia yang dibanjiri produk asing

Menurut dia, hal itu sangat merugikan mengingat potensi ekonomi digital di Indonesia diperkirakan mencapai Rp1.736 triliun. Namun jika masih didominasi produk asing maka kontribusinya bagi PDB minim.  

Erick mengatakan, ekonomi digital didominasi oleh sektor e-commerce pada 2025 mendatang melalui penjualan produk lokal. Pada 2025 ekonomi digital Tanah Air diproyeksi berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 10 persen. Pernyataan Erick didasarkan atas hasil riset Southeast Asia e-Conomy Report 2020.

Data tersebut juga didukung oleh sumber dari Startup Indonesia, di mana jumlah mobile connections mencapai 345,3 juta atau 125,6 persen dari total penduduk. 

Sementara itu, ada 202,6 juta internet users atau 73,7 persen dari total penduduk Indonesia. Erick menjelaskan era disrupsi digital tak hanya sebagai tantangan, melainkan juga merupakan peluang besar bagi Indonesia.

Tak hanya itu, Erick juga geram dengan sikap sejumlah aplikasi pinjaman online (pinjol) dalam ekosistem teknologi finansial (Fintech). Perkaranya, ada penipuan berkedok pinjaman pendanaan yang kerap dilakukan oknum tertentu. 

"Kita bicara e-commerce barangnya asing. Itu realita. Fintech bukannya bagus malah tempat penipuan pinjol," ungkap Erick saat mengisi Kuliah Umum di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, dikutip Rabu (22/6/2022). 

Satuan Tugas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJk) mencatat masyarakat kerap menjadikan pinjaman online sebagai alternatif memenuhi kebutuhan hidup. 

Hingga Maret 2022, dana pinjol yang tersalurkan ke masyarakat mencapai Rp332,105 triliun dengan nilai outstanding mencapai Rp36,164 triliun.

Dana itu mengalir dari 860.971 pemberi pinjaman (lender) melalui 102 perusahaan pinjol berizin dari OJK ke 78.560.968 rekening peminjam. 
Meski sudah marak kasus pinjol ilegal, tapi ternyata tak menurunkan animo masyarakat untuk memanfaatkan aplikasi pinjol legal yang terdaftar di OJK.

Ketua Satuan Tugas Waspada Investasi Tongam L Tobing menjelaskan bahwa yang menjadi alasan masyarakat tetap nekat pakai pinjol legal atau ilegal adalah untuk kebutuhan hidup.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut