Ekspor Minyak Rusia ke China Sentuh Rekor Tertinggi, Capai 1,66 Juta Barel per Hari
Penawaran minyak Ural Rusia dan minyak mentah ESPO dipatok dengan diskon masing-masing 13 dolar AS dan 8 dolar AS per barel, terhadap Brent berdasarkan pengiriman. Angka ini jauh lebih murah daripada kelas serupa di Afrika Barat, yang harganya lebih tinggi dari Brent.
China telah mendominasi pembelian ESPO sejak akhir 2022. Penyulingan swasta menjadi konsumen utama, tetapi pedagang mengawasi permintaan dari penyulingan milik negara seperti China Petroleum & Chemical Corp atau Sinopec, serta CNOOC Ltd.
China tidak hanya membeli seluruh jadwal pemuatan bulanan ESPO untuk Januari, tetapi juga membeli grade Arktik dan Ural, menurut analis Kpler. Pembelian bahan bakar minyak terutama berasal dari wilayah Laut Hitam dan Laut Baltik.
Data pelacakan kapal menunjukkan lebih banyak minyak dapat mengalir ke China dari pelabuhan barat Rusia Primorsk dan Novorossiysk, di mana kadar termasuk Ural dimuat. Peningkatan tersebut sebagian bisa dikaitkan dengan kilang milik negara yang mempercepat pembelian.
Ekspor bahan bakar minyak langsung dan bahan bakar sulfur tinggi Rusia ke China mencapai rekor sekitar 142.000 barel per hari pada Januari. Bahan bakar minyak dapat diproses sebagai pengganti minyak mentah di unit penyulingan besar, atau digunakan di pabrik sekunder seperti untuk membuat solar atau bensin.
Selain itu, HSFO juga dapat dicampurkan ke dalam bahan bakar laut atau bitumen. Harganya pun didapatkan China dengan diskon 16 dolar AS hingga 17 dolar AS per barel dibanding Brent sebelum pajak.
Editor: Aditya Pratama