Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sempat Kehabisan Stok, BP-AKR Ungkap BBM BP 92 Kembali Tersedia
Advertisement . Scroll to see content

Elektrifikasi Bakal Sasar Industri Pertambangan, Menko Airlangga Ungkap Kendalanya

Jumat, 10 Maret 2023 - 13:50:00 WIB
Elektrifikasi Bakal Sasar Industri Pertambangan, Menko Airlangga Ungkap Kendalanya
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, elektrifikasi bukan hanya untuk kendaraan pribadi. Pemerintah telah mengarahkan elektrifikasi ke industri pertambangan, mengingat konsumsi solar yang cukup besar pada alat tersebut.

Namun, Menko Airlangga menyebut elektrifikasi di sektor pertambangan terkendala masalah kapasitas baterai. Pasalnya, belum ada yang mampu menciptakan baterai dengan kapasitas besar yang cocok untuk alat pertambangan.

"Beberapa alat berat kemudian truk itu dipertambangan sudah dicoba (elektrifikasi) tentunya alami kendala terutama durasi baterai yang lebih kecil dibanding solar," ujar Menko Airlangga saat membuka pameran otomotif GJAW 2023, Jumat (10/3/2023).

Menurutnya, elektrifikasi merupakan upaya pemerintah untuk menekan belanja BBM, sekaligus menekan emisi karbon yang dikeluarkan oleh kendaraan. Terlebih, kendaraan industri juga menjadi konsumen terbesar dari bahan bakar fosil.

"Ini jadi tantangan industri otomotif agar industri tambang bisa terelektrifikasi," ucapnya.

Dukungan pemerintah dalam melakukan elektrifikasi di sektor angkutan barang maupun orang disebut Menko Airlangga melalui pemberian bantuan untuk pembelian kendaraan roda dua berbasis listrik.

Mengingat, penggunaan kendaraan roda dua saat ini mendominasi kepemilikan kendaraan di masyarakat. Praktis, konsumsi BBM pun juga meningkat.

Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, konsumsi BBM Pertalite di tahun 2017 mencapai 14,5 juta kiloliter (KL), lalu naik pada tahun 2018 mencapai 17,7 juta KL, tahun 2019 mencapai 19,4 juta KL dan tahun 2020 mencapai 18,1 juta KL hingga tahun 2021 yang mencapai 23 juta KL.

Sementara itu, kuota untuk BBM Solar subsidi di tahun 2023 ditargetkan sebesar 17 juta KL dan kuota Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) atau Pertalite (RON 90) sebesar 32,56 juta KL.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut