Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya Ogah Beri Insentif Pajak untuk Aksi Korporasi BUMN
Advertisement . Scroll to see content

Erick Targetkan Holding Rumah Sakit BUMN Cetak Pendapatan Rp4,5 Triliun

Jumat, 07 Agustus 2020 - 21:09:00 WIB
Erick Targetkan Holding Rumah Sakit BUMN Cetak Pendapatan Rp4,5 Triliun
Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan holding rumah sakit (RS) BUMN di bawah Pertamedika IHC maraup pendapatan Rp4,5 triliun. (Foto: Dok/Pertamina)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan holding rumah sakit (RS) BUMN di bawah Pertamedika IHC maraup pendapatan Rp4,5 triliun. Target itu seiring dengan pembentukan holding rumah sakit pelat merah yang sudah memasuki fase kedua.

Bahkan, Erick menyebut, Pertamedika IHC selaku holding rumah sakit BUMN akan menempati peringkat kedua grup rumah sakit dengan jaringan terbesar di Indonesia dengan jumlah lebih dari 4.500 tempat tidur.

Pertamedika akan mengelola 35 RS dari sebelumnya 14 RS, dan akan terus bertambah setelah selesainya implementasi roadmap Holding RS BUMN.

"Secara konsolidasi, grup RS BUMN diestimasikan memiliki pendapatan usaha mencapai Rp4,5 tilliun dengan total aset mendekati Rp5 trilliun," ujar Erick, Jumat (7/8/2020).

Dia menjelaskan, Pertamedika IHC adalah salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang layanan kesehatan. Beberapa rumah sakit unggulan yang dimiliki di antaranya adalah Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) yang memiliki akreditasi RS Kepresidenan, Rumah Sakit Pertamina Balikpapan, serta Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) yang saat ini menjadi salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 untuk wilayah Jakarta.

Pada Jumat (7/8/2020), Pertamedika IHC melaksanakan penandatanganan akta jual beli dengan tujuh BUMN pemilik rumah sakit dalam rangka pembentukan holding RS BUMN yang diadakan di Synergy Lounge Kementerian BUMN, Jakarta Pusat.

Acara tersebut dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, serta para Direktur BUMN.

Erick mengatakan penandatanganan akta jual beli ini merupakan tindak lanjut dari pengembangan Rumah Sakit BUMN secara bersama dalam gup IHC yang berpotensi meningkatkan peran dalam ketahanan kesehatan nasional melalui empat objektif strategis.

Keempat objek itu ialah penyediaan layanan kesehatan berkualitas, peningkatan jaringan dan skala, pengembangan kapabilitas dan inovasi, serta integrasi dan kolaborasi ekosistem kesehatan nasional.

“Dengan semangat yang sama, yaitu memudahkan dan melayani masyarakat Indonesia, saya berpikir seharusnya seluruh RS milik BUMN dapat dikelola secara profesional dan transparan, serta dipimpin oleh orang yang memiliki expertise di bidang kesehatan," katanya.

"Ini semua sesuai dengan Value of Synergy and Value of Creation dan dapat menuju Go Global yang ditempuh dengan pertukaran tenaga medis ke luar negeri sebagai transfer knowledge,” ujar Erick.

Kegiatan yang merupakan aksi korporasi ini merupakan bagian dari roadmap pembentukan Holding RS BUMN yang telah dimulai sejak 2018 melalui pengambilalihan saham mayoritas Rumah Sakit Pelni.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut