Erick Thohir Akan Hubungkan Holding BUMN Aviasi dengan Perusahaan Lokal dan Asing
Sebelumnya, Kementerian BUMN membentuk empat klaster utama guna mendorong kinerja bisnis holding Aviasi dan Pariwisata. Di mana, kedelapan emiten dimasukkan ke dalam empat klaster secara terpisah. Keempatnya adalah, klaster Airlines, klaster Airports, klaster Manajemen Destinasi, serta klaster Service Aviasi dan Logistik.
Untuk klaster Airport diisi oleh AP I Airports dan AP 2. Klaster Manajemen Destinasi diisi ITDC, TWC, Hotel Inna, Aerowisata, Garuda Indonesia Holiday France. Sedangkan klaster Airlines ada Garuda Indonesia dan Pelita Air Service.
Sementara klaster Aviasi dan Logistik di dalamnya ada Gapura, Angkasa Pura Solusi, GMF Indonesia, Garuda Indonesia Kargo, Angkasa Pura Kargo, Aero Express, Angkasa Pura Supports, Aerofood ACS, dan Sarinah. Erick menargetkan pembentukan klaster ini akan rampung pada dua tahun mendatang atau 2021-2022.
Terkait dengan tugas anggota holding Aviasi dan Pariwisata, AP I Airports bertugas mengelola bandar udara (bandara) di Wilayah Tengah dan Timur Indonesia, misalnya Bandara Manado, Bali, dan Yogya. AP II bertugas mengelola bandara di kawasan Barat dan Tengah misalnya, Jakarta dan Medan. Sedangkan Garuda Indonesia bertugas sebagai penyedia layanan full service carrier dan low cost carrier.
ITDC bertugas bertugas sebagai pengembangan destinasi wisata seperti di wilaya Mandalika, Labuan Bajo, termasuk content creator untuk pariwisata Indonesia. TWC bertugas sebagai pengembangan heritage seperti based asset mis, candi, atraksi kultur, produk kerajinan lokal, yang bertujuan menarik daya tarik wisatawan.
Sementara itu, Inna bertugas mengelola usaha pemasaran dan pengembangan destinasi portofolio group holding. Terakhir emiten Sarinah ditugaskan untuk pengembangan dan pemasaran produk lokal.
Editor: Dani M Dahwilani