Erick Thohir Akui Aset BUMN bakal Digabung lewat Danantara
“Cakupannya luas seperti saya sampaikan ya, istilahnya ada kegiatan yang berbasis aset manajemen. Itu kegiatan yang me-leverage aset-aset BUMN,” ucap Muliaman saat berbincang dengan iNews.id.
Pada tahap awal, BP Danantara akan menaungi tujuh BUMN dengan nilai aset jumbo. Perseroan di antaranya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT PLN (Persero).
Lalu, PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.
Diperkirakan, asset under management (AUM) dari tujuh BUMN yang dinaungi BP Dananatara, yakni Bank Mandiri senilai Rp2.174 triliun, BRI sebesar Rp1.965 triliun, dan Rp1.671 triliun dari PLN.
Kemudian, Pertamina Rp1.412 triliun, BNI Rp1.087 triliun, Rp318 triliun berasal dari Telkom, Rp259 triliun dari MIND ID, dan Rp163 triliun dari INA.
Saat ini, Danantara belum bisa memberikan penugasan kepada BUMN karena payung hukum belum diterbitkan Presiden. Selain itu, masih harus menunggu arahan Kepala Negara.
Tak hanya itu, dengan peleburan INA ke BP Danantara menjadikan dana kelolaan atau asset under management (AUM) berada di angka 10,8 miliar dolar AS. Jumlah ini baru tahap awal dan berasal dari INA.
Total asset under management (AUM) yang bakal dikelola Danantara 982 miliar dolar AS atau setara Rp15.584 triliun
Editor: Puti Aini Yasmin